Pemolisian Prediktif Dinilai Penting untuk Hindari Strategic Surprise

Calon Kapolri, Komjen Listyo Sigit Prabowo. MI/Susanto Calon Kapolri, Komjen Listyo Sigit Prabowo. MI/Susanto

Dadali: Pengamat terorisme Ridlwan Habib menyambut baik konsep ‘presisi’ (prediktif, responsibilitas, transparansi, dan berkeadilan) yang digagas calon Kapolri Komjen Listyo Sigit Prabowo. Terutama, mengenai pentingnya kemampuan pendekatan pemolisian prediktif (predictive policing). Menurutnya, itu merupakan ide yang cerdas.

“Dengan predictive policing, nanti di level polsek mereka bisa mengidentifikasi ‘oh, di satu kecamatan ini kira-kira bulan depan akan ada kejadian menonjol ini, maka antisipasinya adalah ini’,” kata Ridlwan dalam diskusi virtual Crosscheck dengan tajuk ‘Listyo, Kapolri Non Muslim Pemersatu Ulama‘ yang disiarkan melalui akun YouTube Medcom.id pada Minggu, 24 Januari 2021.

Dalam teori intelijen, ada yang disebut sebagai peristiwa mengejutkan yang strategis atau strategic surprise. Tentunya, hal ini sangat dihindari oleh kepolisian.  Sehingga, diperlukan pendekatan pemolisian prediktif untuk mengantisipasinya.
 
“Saya melihat nanti fokus utama dari Pak Listyo barangkali Badan Intelijen dan Keamanan (Baintelkam) Polri juga akan sangat profesional. Jadi, Baintelkam menjadi salah satu penjuru sehingga analisis situasi keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas) bisa sangat dinamis dan terprediksi,” jelasnya.

Apabila metode tersebut bisa diterapkan, maka polisi bisa memprediksi ancaman apa yang akan terjadi ke depannya. Jadi, sebelum peristiwa itu terjadi, polisi bisa memikirkan pencegahannya.

“Sehingga kemudian polisi bisa menjaga kamtibmas tidak terdadak dan terkaget-kaget,” ucapnya.

Direktur The Indonesia Intelligence Institute itu menilai jika polisi tidak bisa mengantisipasi adanya ancaman yang dapat menganggu kamtibmas, berarti fungsi intelijen keamanannya gagal. Itulah yang harus diperbaiki dan menjadi catatan untuk calon Kapolri baru.

DPR telah menyetujui pengajuan Komjen Pol Listyo Sigit Prabowo sebagai Kapolri menggantikan Idham Azis. Pada Kamis, 21 Januari 2021, hasil fit and proper test Kapolri di Komisi III DPR telah disahkan dalam Rapat Paripurna DPR. 

"Apakah hasil uji kepatutan dan kelayakan calon Kapolri Komjen Listyo Sigit Prabowo dapat disetujui," tanya Ketua DPR Puan Maharani dalam rapat paripurna di Gedung Nusantara II, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis, 21 Januari 2021.

"Setuju," jawab seluruh anggota DPR yang menghadiri rapat secara fisik dan virtual.



(SYI)

Berita Terkait