Dadali: Cahyono Putra, 17, siswa SMK asal Kampung Cihurip, Desa Sukamanah, Ciamis, Jawa Barat meninggal setelah menerima vaksinasi covid-19 pada Rabu, 8 September 2021.
Kabar duka itu disampaikan oleh sang ayah, Nono, 40. Ia melihat anaknya sempat mengalami lemas usai divaksin. Cahyono diketahui baru sembuh dari sakit lambung sebelum menerima vaksinasi.
"Sekolah memang tidak mewajibkan siswanya divaksin, tapi mereka menyampaikan kalau belum divaksin tidak boleh ikut pembelajaran tatap muka (PTM). Keluhan sudah disampaikan kepada petugas, baru sembuh, sedang dalam tahap pemulihan dan petugas tetap melakukan vaksinasi," katanya, mengutip Medcom.id, Rabu, 8 September 2021.
Nono mengatakan keluhan itu berlangsung hingga Kamis dini hari, 2 September 2021. Menurutnya, vaksinasi tetap dilakukan lantaran petugas kesehatan menyatakan tidak ada masalah meskipun Cahyono mengeluhkan masalah lambungnya.
Baca juga: Sekolah di Kota Bandung Mulai Laksanakan PTM Terbatas
"Anak kami memang kondisinya sedang dalam pemulihan pengobatan penyakit lambung saat disuntik vaksin covid-19, keluhan itu telah disampaikan ke tenaga medis yang bertugas. Tapi satu hari setelah disuntik vaksin dia meninggal di dalam kamar," terangnya.
Sang ibu, Ani Anggraeni, 40, menambahkan, anaknya sempat ingin menunaikan salat subuh pada Kamis pagi, 2 September 2021. Namun beberapa kali terdengar Cahyono merintih kesakitan.
"Anak saya beberapa kali seperti sesak napas dan tidak berselang lama langsung meninggal di kamar saat hendak salat subuh," katanya.
Sementara itu, Wakil Gubernur Jawa Barat, Uu Ruzhanul Ulum, mengaku telah mendengar keluhan keluarga korban dan Dinas Kesehatan (Dinkes) setempat memastikan korban meninggal usai divaksin.
Namun, kata Uu, penyebab pasti kematian Cahyono belum diketahui. Saat ini, Dinkes setempat masih dalam proses obervasi lebih lanjut.
"Kalau meninggal sesudah divaksin memang betul, terlebih anaknya sedang sakit setelah disuntik. Saya menyampaikan duka mendalam bagi keluarga atas meninggalnya seorang pelajar setelah disuntik vaksin," ujar Uu. (Media Indonesia)
(RAO)