Dadali: Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung, Jawa Barat, memastikan pembelajaran tatap muka terbatas (PTMT) tetap berjalan meski kasus covid-19 di sekolah terus bertambah. Saat ini sebanyak 213 siswa dinyatakan positif covid-19, sedangkan guru berjumlah 15 orang.
"Kan ada standar operasional prosedur (SOP) terkait PTMT ikuti saja aturannya. Kami komitmen pada regulasi. Intinya, jika di sekolah itu lebih dari lima persen kasus covid-19, hanya sekolah itu saja yang berhenti PTMT. Sedangkan bagi sekolah yang tidak terpapar covid-19, tetap melanjutkan PTMT," kata Wali Kota Bandung, Oded M Danial, dilansir dari Medcom.id, Sabtu, 30 Oktober 2021.
Dalam mencegah penyebaran kasus positif covid-19, pihaknya telah mengantisipasi melalui Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19. Terutama bagi siswa dan guru yang positif covid-19 yaitu dengan melakukan testing dan tracking.
"Selain di sekolah, saat ini wilayah dengan kasus covid-19 tertinggi ada di Kecamatan Sukajadi sebanyak 24 kasus; Kecamatan Cicendo dan Kecamatan Kiaracondong 18 kasus; serta Kecamatan Panyileukan dan Kecamatan Bandung Kulon dengan 14 kasus," lanjutnya.
Sementara untuk tingkat kelurahan, Kelurahan Cipadung Kidul paling banyak dengan 13 kasus, disusul Kelurahan Sukabungah sembilan kasus. Kemudian Kelurahan Sukamiskin serta Cipedes dengan delapan kasus.
Guna mencapai target vaksinasi 100 persen di akhir 2021, Pemkot terus menggencarkan vaksinasi kepada masyarakat. Saat ini capaian vaksinasi kepada masyarakat sudah berada di angka 94 persen untuk dosis pertama.
Baca juga: Kasus Covid-19 dari PTM di Bandung Naik Jadi 229 Orang
Dari target 1.952.358 warga yang harus diberi vaksin, dosis pertama telah mencapai lebih 1.836.000 atau 94 persen. "Untuk dosis kedua kita sudah mencapai 1.480.000 atau 75 persen vaksin kepada masyarakat. Dengan demikian sebelum akhir tahun 2021 target pemberian vaksinasi di Kota Bandung akan mencapai 100 persen," tambahnya.
Sementara itu, Ketua Harian Satgas Penanganan Covid-19 Jawa Barat, Dewi Sartika mengimbau masyarakat untuk tetap menerapkan protokol kesehatan dengan ketat saat beraktivitas. Pasalnya, saat ini masih terjadi penambahan kasus meski persentasenya kecil.
"Meskipun secara keseluruhan trennya menurun, tetapi kita tetap bersiaga di antaranya dengan terus mengetatkan protokol kesehatan sesuai tingkat level kewaspadaan di daerah, vaksinasi, 3T, termasuk kesiagaan rumah sakit. Alhamdulillah BOR kita saat ini sudah di bawah 3 persen," kata Dewi.
Hingga 29 Oktober 2021 pukul 19.30 WIB, laman Pusat Informasi dan Koordinasi Covid-19 Jabar (Pikobar) melaporkan bahwa akumulasi kasus Covid-19 di Jabar mencapai 705.430 kasus. Ada penambahan kasus sebanyak 111 kasus di Jabar. Namun, bila dilihat lebih rinci hanya 9 orang yang dirawat atau menjalani isolasi, lima kasus kematian dan 97 orang yang sembuh atau selesai menjalani isolasi.
(RAO)