Dadali: Apakah kamu pernah merasa tidak yakin usai berdebat dengan seseorang? Bahkan merasa bersalah untuk hal-hal yang tidak kamu lakukan?
Jika iya, sudah sepantasnya kamu berhati-hati. Mungkin kamu merupakan korban dari perilaku gaslighting.
Mengenal gaslighting
Mengutip dari berbagai sumber, gaslighting dapat terjadi karena adanya perasaan seseorang yang ingin menguasai orang lain. Mereka sering kali membuat korban merasa tidak percaya diri.
Parahnya, korban gaslighting menjadi sulit dalam membedakan kebenaran dan kebohongan. Sehingga psikis korban akan terbiasa dengan kebohongan yang berulang-ulang.
Melansir dari laman Psychology Today, berikut ciri-ciri seseorang yang memiliki perilaku gaslighting.
1. Menyampaikan kebohongan dengan cara yang cerdas
Seorang gaslighter (orang yang melakukan gaslighting) akan memanipulasi korban dan membuat kebohongan. Seolah-olah meyakinkan si korban bahwa dia yang bersalah.
Perilaku itu dilakukan untuk mendapat kendali penuh dan mempertahankan serangannya. Tutur kata yang keluar dari mulut gaslighter akan tertata dan penuh taktik. Ia akan menunjukkan ekspresi penuh keyakinan dan sentuhan manipulasi.
2. Seakan-akan menjadi korban
Umumnya, seorang gaslighter malah menyangkal bukti dan menambahkan lebih banyak klaim palsu. Sehingga orang yang sedang berbicara dengannya tidak mengetahui mana yang benar dan salah.
3. Sudah terbukti bersalah, namun tetap membantah
Mereka tidak akan berani mengatakan kesalahan yang telah dilakukannya. Justru si gaslighter sibuk mencari pembenaran atas dirinya sendiri.
Meski terbukti bersalah, ia akan terus-menerus menempatkan dirinya sebagai orang yang benar. Ketika dikonfrontasi, gaslighter akan menyangkal dan membantah orang-orang.
Maka dari itu, perilaku gaslighting memiliki dampak yang signifikan terhadap kesehatan mental. Sehingga mereka membutuhkan pertolongan. (Raissa Oktaviani)
(RAO)