Bekasi: Warga di Bekasi Utara, Kota Bekasi, Jawa Barat, mengeluhkan kondisi air PAM di lingkungan mereka. Seorang warga bernama Nur Hidayati merasa mengalami masalah kulit setelah mandi menggunakan air dari PDAM.
Beberapa hari terakhir, pasokan air PAM di rumah Nur mengalami gangguan akibat limbah industri, membuat air berwarna hitam dan berbau. Nur awalnya menduga masalah kulitnya disebabkan oleh polusi udara, tetapi setelah berkonsultasi dengan dokter, ia dianjurkan untuk tidak mandi menggunakan air PAM dan beralih ke air isi ulang.
“Terus saya ke dokter, kata dokter umum saya enggak boleh mandi pakai air PAM, akhirnya saya enggak pakai PAM, saya pakai air isi ulang, memang air PAMnya juga bau kan,” ujar Nur, dikutip dari Jabar News, Rabu, 20 September 2023.
Nur yang kecewa dengan pelayanan PDAM memilih membuat sumur air tanah sebagai sumber air di rumahnya. Meskipun tarif air PAM tinggi mencapai Rp160 ribu hingga Rp200 ribu, kualitas airnya sangat buruk.
Saat ini, kali Bekasi yang menjadi sumber air baku PDAM tercemar oleh limbah industri, sehingga sekitar 40 ribu pelanggan air PAM di Kota Bekasi terdampak dan terpaksa membeli air isi ulang untuk keperluan sehari-hari, seperti mandi dan mencuci pakaian, karena PDAM tidak memproduksi air selama tiga hari.
(SUR)