Gubernur Jawa Barat, M Ridwan Kamil, mengapresiasi film berbahasa daerah. Salah satunya film berjudul Before, Now and Then (Nana) yang memakai bahasa Sunda.
“Hari ini kita menyaksikan dan merayakan sebuah peristiwa bersejarah. Disebut bersejarah karena film di era hari ini berbahasa daerah, khususnya berbahasa Sunda, yang hasilnya luar biasa,” ujar pria yang akrab dipanggil Kang Emil, dikutip dari Antara, Rabu, 19 Oktober 2022.
Film Before, Now and Then (Nana) juga diikutsertakan dalam kompetisi di Festival Film Internasional Berlin pada Febuari 2022. Film ini juga meraih berbagai penghargaan menggunakan bahasa Sunda.
Menurut Gubernur, penggunaan bahasa Sunda dalam film tersebut merupakan gebrakan nyata dalam upaya melestarikan kebudayaan daerah.
“Di tengah gempuran makin melemahnya penggunaan bahasa ibu, kita punya medium berupa film yang membangkitkan lagi semangat kebudayaan, bahwa kita ini memang kaya dengan nilai-nilai identitas,” katanya.
Ia pun memuji alur cerita, tata musik, sinematografi, dan kepiawaian pemeran dari film dengan latar Indonesia tahun 1960-an itu.
Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat mendukung penuh pembuatan film itu sebagai bagian dari upaya guna memajukan industri film Indonesia.
“Kita support (dukung) berbagai fasilitas karena memang saya sangat ingin tanah Jawa Barat dijadikan lokasi-lokasi syuting. Mau konteks zaman dulu, bangunan heritage (warisan) juga banyak di Bandung. Alamnya indah, semua ada, termasuk kampung yang masih karuhun di Ciptagelar,” ujar Gubernur.
Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Jawa Barat, Benny Bachtiar menyampaikan bahwa tradisi dan budaya daerah dapat mendunia apabila dikemas dengan baik. Menurutnya, film Nana merupakan wujud kolaborasi pemerintah dengan sineas dalam mengeksplorasi potensi sejarah dan budaya lokal.
Sutradara film Before, Now and Then (Nana), Kamila Andini, mengungkapkan bahwa penggunaan bahasa daerah dalam film merupakan bagian dari upaya mengeksplorasi budaya lokal.
“Saya selalu berusaha untuk memakai bahasa lokal, juga mengeksplorasi budaya lokal di Indonesia. Di film ini kesempatan yang spesial dan sangat membahagiakan karena bicara tentang tanah dan akar budaya sendiri, keluarga saya semua dari Jawa Barat,” kata Kamila Andini.
(SUR)