Dadali: Protokol kesehatan (prokes) terkait pandemi covid-19 telah dibuat dan harus diterapkan oleh seluruh masyarakat Indonesia. Namun, masih ada orang yang melanggar aturan tersebut. Grup band Slank pun tak segan menegur ketika melihat ada pelanggar prokes di sekitar mereka.
"Aku pernah negur orang lagi antre, waktu itu aku di coffe shop. Dia antrenya seperti biasa, sementara sudah ada garis pembatas untuk berdiri. Aku suruh 'Mas, mundur dikit lo, itu ada garisnya, ada gambar kaki, nah lo berdiri di situ'," tutur vokalis Slank, Kaka, dalam Ngobras Spesial Medcom.id
Akhirnya, orang tersebut mundur. Menurut Kaka, orang itu sepertinya tidak sadar dengan adanya garis pembatas untuk posisi berdiri setiap antrean di coffee shop tersebut.
Sedangkan bassist Slank, Ivanka, kerap kali bertemu dengan orang yang menggunakan masker dengan cara yang salah, yakni tidak tertutupnya area hidung dan atau mulut. Ia pun tidak tinggal diam. Sebab baginya, akan berbahaya jika orang itu dibiarkan.
"Sering sih. Kan dia maskernya dipakai di dagu. Jadi aku negur, 'Mas-mas, pakai masker yang benar'," tutur Ivanka sembari memperagakan tangannya menutupi area hidung hingga mulut.
"Sekarang sih kalau untuk hal itu kita enggak usah masalah enak atau enggak enak. Langsung saja tegur. Karena sudah bahaya kan," jelasnya.
Drummer Slank, Bimbim, juga turut bergerak ketika melihat orang yang tidak taat dengan protokol kesehatan. Kejadian itu sering kali dialaminya ketika mengantre di supermarket, yakni orang tidak antre sesuai dengan tanda batas antrean.
"Mereka suka bandel-bandel. Gue merasa manusia itu memang makhluk yang memang harus dipaksa untuk disiplin supaya bisa berbuat baik. Makanya dengan adanya denda dan segala macam, itu memaksa mereka untuk disiplin kan. Tapi terkadang lebih takut bayar dendanya dibanding tertular covid-19," paparnya.
Gitaris Slank, Ridho, juga tak jarang menemukan orang-orang yang tidak disiplin menerapkan prokes. Di sisi lain, ia memilih menghindari melepas masker, bahkan saat mendapatkan makanan di dalam pesawat.
"Terutama seperti di pesawat, aku selama ini enggak pernah lepas masker. Walaupun dapat makan, aku enggak akan makan di pesawat kalau cuma dua jam perjalanan," pungkas Ridho.
Sementara itu, Media Group bersama Slank menggelorakan kampanye sosial bertajuk "Vaksin untuk Indonesia". Kampanye ini adalah upaya untuk bersama-sama bangkit dari pandemi dan memupuk optimisme menuju normal baru dengan terus menjaga kesehatan fisik dan mental.
Vaksin dalam tajuk ini bukan saja berarti "obat" atau "anti-virus". Tetapi, juga upaya untuk menguatkan kembali mental dan spirit kita di tengah kesulitan akibat pandemi.
"Slank dan Media Group bikin gerakan yang bertema 'Vaksin untuk Indonesia'. Berharap lewat musik dan dialog, acara ini bisa menyemangati dampak pandemi yang mengenai kehidupan kita, supaya tetap semangat," terang drummer Slank, Bimo Setiawan Almachzumi alias Bimbim.
"Kita hibur supaya senang, supaya imun kita naik juga. Mengajak masyarakat untuk jangan takut untuk divaksin. Ini salah satu solusi untuk lepas dari pandemi," tambahnya.
Program "Vaksin untuk Indonesia" tayang di Metro TV setiap hari Jumat, pukul 20:05 WIB. Dalam tayangan ini, Slank bukan saja menyuguhkan musik semata, tetapi juga menampilkan perjalanan ke sejumlah tempat dan berinteraksi dengan masyarakat dari berbagai latar belakang sosial. (Sunnaholomi Halakrispen)
(SYI)