Dadali: Sejumlah istilah vulgar ditemukan dalam soal ujian pendidikan jasmani, olahraga, dan kesehatan (PJOK) untuk siswa kelas 5 SD di Sekolah Dasar Negeri (SDN) Kedung Badak 2 Kota Bogor. Soal ujian tersebut mengenai kompetensi menjaga kebersihan alat reproduksi.
“Betul, soal tersebut adalah soal ulangan akhir semester ganjil kelas 5 di salah satu SDN di Kota Bogor,” kata Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Bogor Fahrudin, Minggu, 6 Desember 2020, seperti dilansir dari republika.co.id.
Diketahui guru yang membuat soal ujian tersebut sedang memiliki kondisi kesehatan yang kurang baik. Sehingga beberapa butir soal terkait nama alat-alat reproduksi manusia tidak tersortir dengan baik.
Berdasarkan informasi yang ada, soal tersebut diambil dari buku BSE yang dikeluarkan Pusat Perbukuan Kementerian Pendidikan yang diterbitkan pada 2009/2010. “Kondisi kesehatan guru yang bersangkutan sedang kurang baik karena sedang sakit jantung serius dan menunggu jadwal pemasangan ring. Sehingga tidak melakukan penyempurnaan bahasa terhadap soal yang diambil dari buku,” jelas Fahrudin.
Guru yang membuat soal itu merasa bersalah akan tindakanya. Selama 36 tahun dirinya mengabdi sebagai pengawai negeri sipil, baru kali ini ia merasa sangat kecewa akan perbuatannya.
Evaluasi dan pembinaan akan dilakukan Disdik Kota Bogor terhadap guru yang bersangkutan. “Kami juga lakukan pembinaan terhadap kepala sekolah serta pengawas Pembina yang bertuga di sekolah tersebut agar kejadian ini tidak terulang,” sebut Fahrudin.
Sebelumnya, Kepala SDN Kedung Badak 2 Kota Bogor Siti Nurmi membenarkan kejadian tersebut dan memohon maaf atas beredarnya soal ujian PJOK yang dinilai terlalu vugar untuk siswa kelas 5 SD. “Iya benar buatan guru PJOK di sekolah saya. Mohon maaf kepada semua pihak jika soal itu diberikan ke orang tua tanpa konfirmasi dengan saya selaku kepala sekolah,” kata Siti, Sabtu, 5 Desember 2020.
(SYI)