Dadali: Beberapa waktu lalu, Jawa Barat (Jabar) diklaim sudah terbebas dari zona merah covid-19. Hal ini disampaikan oleh Gubernur Jabar Ridwan Kamil. Adapun sejumlah strategi yang dilaksanakan agar penyebaran covid-19 di Jabar terkendali.
"Pertama, meningkatkan jumlah tes (covid-19)," kata Kepala Bidang Informasi dan Komunikasi Publik (IKP) Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Jabar Faiz Rahman dalam diskusi virtual, Jumat, 28 Mei 2021, seperti dilansir dari Medcom.id.
Kemudian, mendorong program vaksinasi. Tetapi, efektivitas vaksin disebut masih perlu diukur lebih lanjut.
Keterisian tempat tidur atau bed occupancy rate (BOR) di Jawa Barat juga naik 0,78 persen per Kamis, 27 Mei 2021. Totalnya mencapai 34 persen.
"Ini harus diukur lagi setelah Idulfitri mungkin satu minggu ke depan sebesar apa jumlah keterisian dan kenaikan kasusnya," jelas Faiz.
Baca juga: Warga Perumahan Griya Melati yang Positif Covid-19 Bertambah Jadi 58 Orang
Pemberlakukan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM), sebut Faiz, efektif dalam menekan lonjakan kasus covid-19. Tetapi, aturan itu juga harus dibarengi dengan penerapan protokol kesehatan dan vaksinasi. Untuk itu, ia optimistis penularan covid-19 dapat dikendalikan. Dia berharap tren peningkatan covid-19 tetap terkendali setelah Lebaran 2021.
Sebelumnya, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengatakan tidak ada daerah atau kabupaten/kota di Provinsi Jabar berstatus zona merah covid-19. Namun, sesuai Arahan Presiden Joko Widodo seluruh kepala daerah mesti mewaspadai kenaikan kasus covid-19 seusai lebaran.
"Tidak ada lagi zona merah, (Kabupaten) Majalengka naik oranye. Mayoritas di Jabar itu oranye kecuali Kabupaten Sukabumi," kata Kang Emil, sapaan akrab Ridwan Kamil, di Gedung Sate Bandung, Senin, 24 Mei 2021. (Theofilus Ifan Sucipto)
(SYI)