Dadali: Sebanyak 4.000 rumah di Kecamatan Suranenggala, Kabupaten Cirebon, masih terendam banjir sejak Senin, 18 Januari 2021. Terdapat sembilan desa di kecamatan itu yang masih terdampak banjir.
Sebagian warga tetap bertahan di lokasi. Sementara, sebagian warga lainnya memutuskan untuk mengungsi ke rumah saudaranya.
“Kami akan mengirimkan surat ke kementerian dan berkoordinasi dengan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS), untuk bisa segera mengeruk sungai yang ada di Kabupaten Cirebon,” kata Bupati Cirebon, Imron, di Desa Suranenggala Kulon, Kecamatan Suranenggala, Kabupaten Cirebon, Selasa, 19 Januari 2021, seperti dilansir dari Medcom.id.
Dua kecamatan di Cirebon masih terendam banjir, salah satunya adalah Kecamatan Suranenggala. Sementara, air sudah mulai surut di lima kecamatan lainnya.
Penyempitan Sungai Winong diduga sebagai penyebab banjir yang terjadi di Desa Suranenggala Kulon. Tak hanya penyempitan, sungai itu juga mengalami pendangkalan.
Penyebab lainnya adalah adanya air rob dari laut. Sehingga aliran sungai menjadi tertahan.
“Apalagi intensitas hujan sangat tinggi,” ucapnya.
Sebanyak 15 sungai di Kabupaten Cirebon, jelas Imron, berada dalam tanggung jawab BBWS. Diharapkan pengerukan sungai yang mengalami pendangkalan bisa segera dilakukan. Langkah ini diperlukan sebagai upaya pencegahan banjir.
Masyarakat juga diminta untuk tidak membuat bangunan di sekitar sungai yang akhirnya mengakibatkan penyempitan sungai. “Karena sempit, akhirnya aliran sungai tidak lancar,” jelasnya.
(SYI)