"Kami sudah komunikasi kalau ada sponsor mau membiayai VAR. Karena biayanya cukup mahal. Jadi, kami akan menggandeng sponsor yang bisa membiayai itu," ujar Iwan dilansir dari Antara, Rabu, 20 April 2022.
Iwab Bule, sapaan Iriawan, mengatakan biaya yang harus dikeluarkan untuk mendatangkan teknologi VAR mencapai Rp90miliar. Dalam satu pertandingan, penggunaan VAR pun membutuhkan Rp200 juta.
"Mudah-mudahan tahun depan bisa terealisasi karena ada rencana akan dipakai juga di Piala Dunia U-20 2023," lanjut Iwan.
PSSI dan PT Liga Indonesia Baru (PT LIB) ingin menggunakan VAR dalam kompetisi Liga 1 sebagai respons terkait keputusan wasit yang terkadang kontroversial. VAR juga diperlukan agar keputusan wasit bisa lebih objektif, pertandingan berjalan sportif, serta kompetisi lebih berkualitas.
VAR pertama kali resmi digunakan pada Piala Dunia 2018 di Rusia. Teknologi tersebut membantu kinerja wasit kepala dalam memberikan keputusan bagi 64 pertandingan Piala Dunia yang dimainkan di 14 arena yang tersebar di 11 kota itu.
(UWA)