Karawang: Penjabat Gubernur Jawa Barat, Bey Triadi Machmudin, menyatakan optimisme terkait dampak positif dari Jembatan Walahar baru yang baru diresmikan di Desa Kutapohaci, Kecamatan Klari, Kabupaten Karawang.
Menurut Bey, Jembatan Walahar dapat memperkuat konektivitas antara dua kecamatan, yaitu Ciampel dan Klari, yang berbatasan dengan Kabupaten Purwakarta. Hal ini dianggap dapat membantu aksesibilitas masyarakat, terutama yang mayoritas berprofesi sebagai pedagang.
Bey menjelaskan bahwa keberadaan Jembatan Walahar yang baru diresmikan menandakan komitmen pemerintah dalam memberikan pelayanan dan mempermudah konektivitas serta akses masyarakat. Harapannya, dengan hadirnya Jembatan Walahar baru, dapat berkontribusi signifikan terhadap perekonomian masyarakat di sekitarnya.
"Masyarakat sangat mengapresiasi jembatan ini. Tentunya dari sisi ekonomi akan memudahkan bagi yang berusaha (berniaga), juga menambah cakupan pasar," tutur Bey dilansir dari Antaranews.com pada Rabu, 27 Desember 2023.
Jembatan Walahar baru, dibangun melalui skema bantuan keuangan dari Provinsi Jawa Barat sekitar Rp52 miliar. Jembatan tersebut merupakan jembatan beton dengan lebar tujuh meter, dua lajur kendaraan, dua arah, dan panjang 130 meter dengan tiga bentang.
Jembatan Walahar baru diharapkan tidak hanya sebagai penghubung Kecamatan Ciampel dengan batas Kabupaten Purwakarta. Jembatan tersebut dapat mendukung akses wisata dan Tol Japek Selatan, serta mengatasi masalah kemacetan yang sering terjadi.
Sebelumnya, masyarakat hanya menggunakan Jembatan Pelayanan Bendungan Walahar dengan lebar tiga meter dan sudah berusia tua yakni dibangun pada tahun 1925.
Bey juga memberikan instruksi kepada Pemda Kabupaten Karawang untuk mengembangkan pembangunan Jembatan Walahar dengan perluasan jalan guna mengatasi potensi kemacetan.
(SUR)