Bandung: Tingkat kemiskinan di Jawa Barat berkurang menjadi 7,62 persen atau 3,89 juta jiwa pada 2023. Dibandingkan tahun lalu, angka tersebut menurun sebanyak 0,44 persen atau sebanyak 180 ribu jiwa.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Barat Marsudijono mengatakan angka penurunan itu diambil berdasarkan data terbaru tingkat kemiskinan pada Maret 2023 dan dibandingkan dengan Maret 2022. Pada Maret tahun lalu, tingkat kemiskinan di Jawa Barat tercatat sebesar 8,06 persen atau 4,07 juta jiwa.
"Jumlah penduduk miskin pada Maret 2023 itu turun sebanyak 182,38 ribu orang dibandingkan pada Maret 2022," kata Marsudijono dikutip dari Medcom.id, Selasa, 18 Juli 2023.
Menurut dia, tingkat kemiskinan tersebut dihitung berdasarkan sejumlah faktor. Di antaranya realisasi belanja untuk bantuan sosial dari APBD, pengeluaran rumah tangga yang meningkat, nilai tukar petani, produksi padi meningkat, tingkat pengangguran turun, hingga inflasi komoditas makanan, minuman, dan tembakau.
"Sumber data utama yang dipakai untuk menghitung tingkat kemiskinan Maret 2023 adalah data Susenas bulan Maret 2023," papar dia.
Meski demikian, tingkat kemiskinan di Jabar pada 2023 masih ditemukan lebih tinggi dibandingkan dengan 2019, atau sebelum pandemi covid-19. Pada Maret 2019, tingkat kemiskinan di Jawa Barat tercatat sebesar 6,91 persen atau sebanyak 3,40 juta jiwa.
Namun, menurutnya tingkat kemiskinan pada Maret 2023 tersebut dinilai jauh lebih baik jika dibandingkan dengan masa pandemi covid-19. Pada Maret 2021, tingkat kemiskinan di Jawa Barat tercatat mencapai 8,40 persen atau sebanyak 4,20 juta jiwa.
"Ini menandakan bahwa progres pencapaian penanganan kemiskinan di Jawa Barat semakin hari semakin baik, mudah-mudahan tim pengendali kemiskinan di daerah tetap berupaya mengendalikan angka kemiskinan ini," jelas Marsudijono
(SUR)