Depok: SMK Negeri 1 Depok menjadi perbincangan dunia maya setelah video para orang tua siswa menggeruduk sekolah tersebut viral. Dugaan pungutan liar (pungli) yang mencapai Rp2,8 juta menjadi penyebab kemarahan para orang tua.
Para orang tua siswa terlihat tidak menghendaki adanya pungutan liar yang dilakukan pihak sekolah. Wakil Kepala Sekolah SMKN 1 Kota Depok Enden menjelaskan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) yang tidak terpenuhi menyebabkan pihak sekolah terpaksa menarik iuran dari orang tua siswa.
Pihaknya juga menyatakan bahwa iuran itu bersifat sukarela. Ia mengaku telah berusaha mencari bantuan dana corporate social responsibility (CSR) ke berbagai perusahaan, tapi hasilnya nihil. "Komite sudah berupaya ke beberapa perusahaan, namun belum ada kabar," ujar Enden, dikutip dari Metro TV News, Rabu, 13 September 2023.
Anggota Komisi D DPRD Kota Depok Ikravany Hilman segera turun ke lapangan usai melihat kejadian itu. Dirinya berusaha menengahi permasalahan yang sedang terjadi di sekolah tersebut.
Dia mengonfirmasi bahwa pihak sekolah tidak memaksa iuran dari orang tua. Dia juga menemukan sekolah membutuhkan biaya operasional pendidikan.
"Tidak ada sumbangan yang sifatnya wajib dan mengikat, tapi bahwa ada kebutuhan sekolah ya betul. Sehingga sumbangan itu bersifat sukarela. Tadi saya sudah konfirmasi bahwa tidak akan ada implikasi atau akibat terhadap proses belajar mengajar siswa terkait dengan sumbangan," jelas Hilman.
(SUR)