Pernah dengar istilah lane hogger dalam berkendara? Istilah ini kerap dipakai pengendara mobil khususnya saat melaju di jalan bebas hambatan atau tol.
Melansir berbagai sumber, lane hogger adalah pengemudi yang berkendara dengan kecepatan statis di lajur kanan. Hal ini sangat mengganggu lalu lintas dan dapat menyebabkan kemacetan serta kecelakaan yang fatal.
Kenapa fatal? Lajur kanan pada jalan tol khusus diperuntukkan bagi kendaraan yang ingin mendahului. Ketika ada lane hogger, ritme berkendara kendaraan lain akan terganggu sehingga bisa berujung kemacetan atau menyebabkan kecelakaan beruntun.
Sebagai pengemudi, kita harus memahami etika berkendara di jalan tol. Jika ingin bertahan di kecepatan stabil, sebaiknya Anda menggunakan lajur kiri. Jangan gunakan lajur kanan jika tidak ingin mendahului agar tidak disebut sebagai lane hogger.
Khususnya di malam hari, pengemudi harus lebih waspada jika melintas di jalan tol. Banyak pengemudi lane hogger yang tidak terlihat akibat lampu belakangnya tidak nyala dan memicu kecelakaan.
Harus bagaimana ketika bertemu lane hogger?
Ketika ada pengemudi lane hogger, Anda sebaiknya menjaga jarak aman dan memberikan isyarat dengan membunyikan klakson atau mengedipkan lampu sorot ke pengemudi tersebut.
Aturan penggunaan lajur kanan ini juga telah di atur Undang-Undang (UU). Yakni Undang-Undang (UU) Nomor 22 tahun 2009 Pasal 108 ayat 2, penggunaan lajur kanan hanya dilakukan jika pengemudi ingin mendahului kendaraan di depannya.
(FPR)