Dadali: Asosiasi Perusahaan Pameran Indonesia (Asperapi) mengeluhkan kurangnya gedung konvensi yang representatif di Jawa Barat (Jabar), khususnya Kota Bandung. Bahkan, sebelum pandemi covid-19, Asperapi nyaris belum pernah menyelenggarakan pameran berskala internasional.
“Bagaimana mau menyelenggarakan pameran besar kalau sarananya (gedung pameran) tidak ada yang memadai,” kata Ketua Asosiasi Perusahaan Pameran Indonesia (Asperapi) Jawa Barat, Dede Koswara, Selasa, 22 Desember 2020, seperti dilansir dari Mediaindonesia.com.
Sarana yang tidak mumpuni menjadi salah satu faktor yang membuat Jabar sepi pameran berskala internasional. Padahal Jabar, khususnya Bandung memiliki potensi yang besar untuk menjadi tuan rumah ajang pameran internasional.
Bandung umumnya Jawa Barat menjadi pasar yang potensial dalam setiap ajang promosi, mengingat jumlah penduduknya yang banyak. Lokasi yang strategi dan dekat dengan Jakarta juga menjadi keunggulan lain yang dimiliki Bandung.
“Di Bandung jalan tol sudah ada, sehingga mudah diakses dari mana pun. Hotel berbintang juga sudah banyak, jadi pengunjung dari luar tidak akan kesulitan,” ucap Dede.
Sebenarnya Bandung bisa saja dipilih sebagai tuan rumah penyelenggaraan pameran internasional, seperti Gaikindo Indonesia International Auto Show. Tetapi, hal itu tidak memungkinkan karena minimnya infrastruktur tersebut. Setidaknya, untuk ajang bersakala internasional, diperlukan gedung berukuran 6.000 meter persegi.
“Di JCC itu luasnya 25 ribu meter persegi, sehingga bisa untuk International Handicraft (Inacraft) dan Gaikindo Indonesian International Auto Show (GIIAS),” jelasnya.
Ia juga berharap Pemprov Jabar tidak hanya fokus ke wisatawan leisure, tetapi ke wisatawan bisnis juga. Menurutnya, wisatawan bisnis cenderung akan menatap lebih lama di setiap ajang pameran yang diikuti. Sehingga hal ini bisa memberikan dampak ekonomi yang besar bagi sektor lainnya.
“Pameran-pameran itu kan banyak dikunjungi warga luar. Tentunya mereka selama di Bandung perlu penginapan, makan, transportasi, dan belanja,” ujar Dede.
Semoga Pak Ridwan Kamil mendengar aspirasi dari Asperapi Jabar ini ya! Karena hal itu juga sejalan dengan Pemrpov Jabar yang ingin menjadi tujuan wisata, baik bagi turis dalam maupun luar negeri...
(SYI)