Tasikmalaya: Masyarakat di Kampung Cicurubung, Desa Cipacing, Kecamatan Pageurageung, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, krisis air bersih. Kondisi ini dipastikan akan terus meluas di setiap daerah, terutama lahan yang mereka memiliki berada di dataran tinggi.
Darmini, 46, warga Kampung Cicurubung mengatakan warga terpaksa membeli air galon seharga Rp10 ribu. Sebab, sebagian sumur warga telah mengering dan membuat kebutuhan air bersih sulit terpenuhi.
"Sudah tiga minggu tidak ada hujan dan saat ini kondisi sumur mengering hingga warga memanfaatkan Sungai Cikidang untuk mencuci pakaian, mandi, cuci piring, kakus dan wudhu. Namun, kebutuhan masak, minum biasanya itu membeli air galon hanya digunakannya dalam waktu lima hari," kata Darmini mengutip Medcom.id, Kamis, 22 Juni 2023.
Diketahui hingga saat ini belum ada bantuan dari pemerintah untuk kebutuhan sehari-hari. Padahal, Darmini mengatakan kekeringan dan krisis air yang terjadi di daerahnya sudah meluas.
Warga terpaksa melaporkan kondisi ini kepada camat dan kepala desa untuk mendapat kiriman air bersih. Sebab, dampak kekeringan yang dirasakan warga semakin meluas.
Mansur, 48, warga Kampung Cirando, Kecamatan Kadipaten, mengatakan warga sekitar terpaksa menyusuri jalan setapak ke arah sumur gunung kramat demi mendapatkan air.
"Sudah tiga minggu ini tidak ada hujan hingga kondisi sumur di rumahan sedalam 15 meter sudah menyusut. Dengan kondisi yang terjadi sekarang warga terpaksa harus berjalan kaki sejauh 5 kilometer menuju sumur gunung kramat untuk mendapatkan air bersih yang masih muncul," jelas Mansur.
(SUR)