Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Rabu, 12 Oktober, pagi hari melemah. Hal ini seiring masih terjaganya prospek kenaikan suku bunga bank sentral Amerika Serikat, The Federal Reserve (The Fed).
Rupiah pagi ini melemah 20 poin atau 0,13 persen ke posisi Rp 15.378 per dolar AS dibanding dengan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya di Rp 15.358 per dolar AS.
“Dolar AS outlook-nya menguat seiring masih terjaganya prospek kenaikan suku bunga oleh Federal Reserve setelah adanya pernyataan dari Presiden Fed Cleveland Loretta Mester semalam yang mengatakan bahwa Federal Reserve perlu untuk terus menaikkan suku bunga,” tulis Tim Riset Monex Investindo Futures, dikutip dari Antara, Rabu, 12 Oktober 2022.
Bank Sentral AS mengisyaratkan akan melanjutkan pengetatan moneter agresif untuk mengendalikan inflasi. Data tenaga kerja AS yang dirilis belum lama ini sudah memupuskan ekspektasi pelaku pasar bahwa The Fed bisa memperlambat laju kenaikan suku bunga.
Presiden Fed Cleveland Loretta Mester mendukung pandangan tersebut pada Selasa, 11 Oktober 2022 dengan menuturkan bahwa bank sentral belum mengendalikan lonjakan inflasi dan perlu terus menaikkan suku bunga.
Indeks dolar AS naik 0,16 persen menjadi 113,52 seusai menyentuh level tertinggi sejak 29 September di 113,54.
(SUR)