Dadali: Isu Partai Komunis Indonesia (PKI) masih laris dalam kompetisi politik guna membunuh karakter salah satu pihak. Sejarawan Bonnie Triyana meminta para elite tidak lagi menggunakan isu ini, tetapi menciptakan narasi yang lebih kreatif.
Menurut Bonnie, penggunaan isu-isu PKI yang ditujukan untuk mendiskreditkan dan mendegradasi peran sosial seseorang dalam kompetisi politik dapat melemahkan demokrasi di Indonesia. Justru menurutnya, narasi yang digunakan semestinya berfokus memberikan solusi atas kebijakan pemerintah.
"Menuduh seseorang PKI itu harus dihentikan, bukan hanya menggunakan cara-cara insinuatif (bersifat tuduhan) yang membunuh karakter dan melempar isu saja," kata Bonnie, dikutip dari Medcom.id, Kamis, 30 September 2021.
Baca juga: Luhut Pandjaitan: Elite Politik Jangan Asal Komentar Perkara Covid-19!
"Narasi yang diciptakan elite harus mendidik dan memberikan alternatif atau kritik yang bisa mengoreksi kebijakan pemerintah," ujarnya.
Bonnie menilai penggunaan isu ini sangat sensitif dan berpotensi menciptakan tafsiran berbeda di kalangan masyarakat, bahkan menimbulkan fitnah. Sebab, cerita kekejaman PKI sangat melekat pada benak setiap generasi.
"Kita mengenal PKI satu-satunya dalang tanpa menjelaskan faktor lain. Jadi tidak multi perspektif, padahal dalam sejarah itu kan ada berbagai macam perspektif," tuturnya. (Nadia Ayu)
(NAI)