Dadali: Direktur Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan, Oke Nurwan mengatakan harga tahu dan tempe di dalam negeri akan naik di bulan mendatang. Hal ini disebabkan karena melonjaknya harga kedelai di pasar internasional.
"Kondisi kedelai di dunia saat ini terjadi gangguan suplai," ujar Oke, dilansir dari Medcom.id.Rabu, 16 Februari 2022.
Menurut Oke ada beberapa faktor yang menyebabkan harga kedelai naik antara lain terjadi pengurangan tenaga kerja, kenaikan biaya sewa lahan, serta ketidakpastian cuaca di negara produsen kedelai juga mengakibatkan petani kedelai di Amerika Serikat menaikkan harga.
"Dari data Chicago Board of Trade (CBOT), harga kedelai pada minggu pertama Februari 2022 mencapai 15,77 dolar AS per bushel atau angkanya sekitar Rp11.240 per kilogram (kg) kalau di tingkat importir dalam negeri," kata Oke.
Dalam hal ini, diperkirakan harganya akan terus mengalami kenaikan hingga Mei 2022 yang bisa mencapai USD15,79 per bushel. Selanjutnya, akan terjadi penurunan pada Juli 2022 ke angka USD15,74 per bushel di tingkat importir.
Untuk itu, Oke mengatakan bahwa kenaikan harga kedelai dunia itu akan berdampak pada kenaikan harga kedelai di tingkat perajin tahu dan tempe di dalam negeri.
Sebagai perkiraan awal, harga tempe akan berkisar antara Rp10.300-Rp10.600 per kg. Sementara harga tahu sebesar Rp 52.450-Rp 53.700 per papan atau Rp650-Rp700 per potong.
(UWA)