BANDUNG: Gubernur Jawa Barat (Jabar), Ridwan Kamil alias Kang Emil, meresmikan Bus Rapid Transit (BRT) Bandung Raya rute Padalarang-Leuwi Panjang di kawasan Kota Baru Parahyangan, Kabupaten Bandung Barat, Jabar, pada Minggu, 27 Agustus 2023. Sebanyak 20 unit BRT berasal dari bantuan Kementerian Perhubungan (Kemenhub).
“Hari ini kita resmikan pengoperasian 20 bus dari bantuan Kemenhub dengan rute Padalarang-Leuwi Panjang,” kata Kang Emil, dikutip dari laman Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jabar, Senin, 28 Agustus 2023.
Ia menuturkan, transformasi transportasi berbahan bakar listrik tersebut merupakan langkah Pemprov Jabar untuk menghadirkan kendaraan ramah lingkungan, khususnya di kawasan aglomerasi Bandung Raya.
“Transformasi transportasi massal di Bandung Raya sedang kita akselerasi. Inilah masa depan bahwa transportasi massal di Jabar, khususnya bus berbasis listrik. Butuh waktu, tapi OTW (on the way) menuju ke sana,” lanjutnya.
BRT Bandung Raya memiliki 20 rute yang menghubungkan Kabupaten Bandung Barat, Kota Cimahi, Kota Bandung, Kabupaten Bandung, dan Kabupaten Sumedang. Sebanyak 20 rute tersebut belum termasuk penguatan transportasi massal berbasis rel dan kereta gantung.
“Total BRT 20 rute digabungkan nanti penguatan transportasi massal berbasis rel dan cable car,” ujar Kang Emil.
Ia meyakini, penguatan transportasi massal BRT, rel , dan kereta gantung itu dapat meningkatkan penggunaan kendaraan umum warga Bandung Raya, dari 14 persen menjadi 50 persen.
“Ini akan mengonversi dari 14 persen warga Bandung Raya yang menggunakan kendaraan umum menjadi minimal 50 persen, itu yang dulu saya paparkan ke Pak Jokowi (Joko Widodo),” imbuhnya.
“Hari ini kita resmikan pengoperasian 20 bus dari bantuan Kemenhub dengan rute Padalarang-Leuwi Panjang,” kata Kang Emil, dikutip dari laman Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jabar, Senin, 28 Agustus 2023.
Ia menuturkan, transformasi transportasi berbahan bakar listrik tersebut merupakan langkah Pemprov Jabar untuk menghadirkan kendaraan ramah lingkungan, khususnya di kawasan aglomerasi Bandung Raya.
“Transformasi transportasi massal di Bandung Raya sedang kita akselerasi. Inilah masa depan bahwa transportasi massal di Jabar, khususnya bus berbasis listrik. Butuh waktu, tapi OTW (on the way) menuju ke sana,” lanjutnya.
BRT Bandung Raya memiliki 20 rute yang menghubungkan Kabupaten Bandung Barat, Kota Cimahi, Kota Bandung, Kabupaten Bandung, dan Kabupaten Sumedang. Sebanyak 20 rute tersebut belum termasuk penguatan transportasi massal berbasis rel dan kereta gantung.
“Total BRT 20 rute digabungkan nanti penguatan transportasi massal berbasis rel dan cable car,” ujar Kang Emil.
Ia meyakini, penguatan transportasi massal BRT, rel , dan kereta gantung itu dapat meningkatkan penggunaan kendaraan umum warga Bandung Raya, dari 14 persen menjadi 50 persen.
“Ini akan mengonversi dari 14 persen warga Bandung Raya yang menggunakan kendaraan umum menjadi minimal 50 persen, itu yang dulu saya paparkan ke Pak Jokowi (Joko Widodo),” imbuhnya.
(SUR)