Surabaya: Pembukaan Program Studi Kedokteran Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) telah rampung. Kedokteran ITS siap menerima 50 mahasiswa baru menjadi pelopor atau angkatan pertamanya.
Hal tersebut terlihat pada postingan laman akun Instagram resmi ITS satu jam yang lalu, @its_campus, yang mengumumkan pembukaan penerimaan mahasiswa baru angkatan pertama Program Studi Kedokteran pada tahapan Seleksi Mandiri Umum Program Studi Kedokteran ITS.
ITS menuliskan bahwa pendaftaran itu dibuka mulai hari ini, Selasa, 1 Agustus sampai 6 Agustus.
Dalam keterangannya, penerimaan tersebut disebut tidak memerlukan tes tulis, melainkan cukup menyiapkan rapor dan memasukkan nomor peserta UTBK-SNBT 2023.
Tetapi, tampak sesuatu yang membuatnya berbeda dibandingkan dengan FK di kampus lain. Kedokteran ITS rupanya memuat kompetensi tambahan, yakni Artificial Intelligence (AI), Data Analytics, Teknologi Nano, dan Teknologi 3D Printing pada bidang medis.
Sebelumnya, ITS yang kedatangan visitasi Tim Asesor Kolaborasi Lembaga Akreditasi Mandiri Pendidikan Tinggi Kesehatan Indonesia (LAM-PTKes) dalam rangka penilaian akhir Prodi Kedokteran. Penilaian oleh Tim Asesor LAM-PTKes di ITS ini berlangsung selama dua hari pada 24-25 Juli 2025.
Penilaian oleh LAM-PTKes itu, jelas Dekan FKK ITS, Imam Susilo, mencakup penilaian kurikulum, sumber daya manusia (SDM), dan sarana pembelajaran prodi. Hasilnya akan disampaikan usai didiskusikan dengan majelis LAM-PTKes setelah berita acara diberikan Tim Asesor LAM-PTKes.
Adapun, tujuan visitasi tersebut ialah untuk memastikan kualitas pendidikan kesehatan perguruan tinggi.
“Kami merencanakan, melaksanakan, memeriksa, bertindak, dan terus melakukan evaluasi agar sistem serta mekanisme LAM-PTKes dapat termonitor dan terevaluasi demi perkembangan,” tutur Ari.
Rektor ITS Mochamad Ashari mengucapkan terima kasih kepada seluruh stakeholder yang telah bekerja keras dalam mempersiapkan segala keperluan untuk pembukaan prodi baru ini.
Ia berharap tujuan pendirian Prodi Kedokteran ITS guna mencetak dokter-dokter unggul bangsa tersebut bisa terwujud di masa depan. Tidak hanya itu, ia menyisipkan harapnya akan hadirnya prodi ini dapat membantu kekurangan jumlah dokter di Indonesia.
“Sasaran kita bukan mendapatkan akreditasi saja, melainkan untuk mendapat masukan-masukan dari tim asesor LAM-PTKes yang akan menjadi catatan dan perbaikan bagi Kedokteran ITS,” kata dia dikutip dari laman its.ac.id, Rabu, 26 Juli 2023.
Sejalan dengan hal tersebut, Imam juga menyampaikan asa yang serupa, terlebih pendiri ITS juga datang dari kalangan dokter.
“Sebagai perguruan tinggi yang mempunyai pendiri seorang dokter, kami berharap mampu menghasilkan dokter-dokter terbaik bangsa,” sebut Imam. (Tasneem Khaliqa Israkhansa)
(SUR)