Dadali: Merasa nyeri dan demam merupakan efek yang akan dirasakan usai melakukan vaksinasi covid-19. Hal itu membuat beberapa orang mencemaskan efek tersebut, sehingga berencana mengonsumsi antinyeri sebelum vaksin.
Menurut salah satu dokter di RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung, tindakan mengonsumsi antinyeri sebelum vaksin tidak direkomendasikan. Sebab, tidak semua orang mendapat efek nyeri atau demam pascavaksin.
"Belum diketahui secara pasti efek antinyeri pada kinerja vaksin, maka dihindari jika tidak dibutuhkan. Selain itu toleransi nyeri setiap orang berbeda," kata dr Samuel, melalui Instagramnya, Rabu, 11 Agustus 2021.
Jika muncul nyeri di lengan, ia menyarankan untuk dikompres air dingin atau basah. Selain itu menggerakkan lengan dengan intensitas yang lebih sering akan membantu mengurangi nyeri.
Baca: Pemerintah Siapkan Skema Hidup Bareng Covid-19
Apabila nyeri tidak berkurang dan cukup mengganggu, maka diperbolehkan mengonsumsi antinyeri.
"Antinyeri yang dianjurkan oleh CDC yaitu parasetamol atau NSAID. Karena parasetamol merupakan antipiretik sekaligus analgetik yang dapat berperan sebagai obat penurun demam dan pereda nyeri," lanjut dr Sam.
Pada prinsipnya, penggunaan antinyeri dalam rangka vaksinasi bukan untuk mencegah nyeri. Melainkan hanya dikonsumsi saat memang dibutuhkan. (Raissa Oktaviani)
(RAO)