Bekasi: Simulasi Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) tatap muka di Bekasi dilaksanakan dengan memperhatikan tingkat pengendalian penyebaran covid-19 di wilayah setempat. Pemerintah Kota (Pemkot) Bekasi telah mengirimkan surat ke Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) perihal rencana simulasi tersebut.
Wali Kota Bekasi, Rahmat Effendi, menjelaskan Kemendikbud melihat pada zona wilayah penyebaran covid-19 suatu daerah dalam mempertimbangkan pelaksanaan KBM tatap muka. Sedangkan pihaknya mengacu pada pengendalian penyebaran covid-19 yang telah berlangsung selama beberapa bulan terakhir.
“Kalau kita lihatnya secara pengendalian. Kalau pengendalian kan berapa ya bisa dikendalikan tapi kalau zona, satu kelurahan ada satu dianggap (zona) merah ya itu enggak boleh (KBM tatap muka),” kata Rahmat di Bekasi, Senin 16 November 2020.
Rahmat menegaskan, pihaknya akan terus memantau pengendalian penyebaran covid-19 dengan mempersiapkan infrastruktur untuk mencegah penyebaran.
“Alhamdulillah dilihat angka kesehatan kita tinggi, angka meninggalnya rendah, 7.500 terkonfirmasi dari 2,4 juta. Tapi yang paling penting pengendalian dan infrastruktur,” ucapnya.
Terpisah, Kepala Dinas Pendidikan Kota Bekasi, Inayatullah, mengatakan pihaknya telah mengirimkan surat ke Kemendikbud terkait rencana KBM tatap muka. Namun, untuk tanggal pelaksanaan serta sekolah yang dijadikan lokasi simulasi belum ditetapkan.
“Kita masih dalam proses pembahasan, lagi kita atur peraturan dan kegiatannya. Iya itu (sekolah tempat simulasi) juga termasuk dalam pembahasan, kita kan melibatkan semua unsur,” tuturnya.
Sebelumnya, Pemkot Bekasi merencanakan kembali untuk melakukan simulasi KBM tatap muka dengan menerapkan protokol kesehatan covid-19. Hal tersebut dilakukan dengan memperhatikan sejumlah kondisi di Kota Bekasi.
Wakil Wali Kota Bekasi, Tri Adhianto, menjelaskan terdapat beberapa hal yang menjadi pertimbangan pihaknya untuk kembali menggelar KBM tatap muka.
“Adanya tuntutan sebagian besar orang tua yang ingin sekolah tatap muka dilaksanakan serta kemampuan para medis mulai dari tingkat puskesmas rumah sakit sangat memadai,” kata Tri di Bekasi, Kamis, 12 November 2020.
Dia menjelaskan perencanaan KBM tatap muka ini juga didukung dengan tingkat penyebaran covid-19 yang relatif terkendali dan kesadaran warga dalam menerapkan 3M (menggunakan masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan) semakin baik.
(SYI)