Dadali: Klaster covid-19 di pondok pesantren merebak di Kota Tasikmalaya, Jawa Barat. Penjemputan terhadap santri yang positif covid-19 di Pesantren Persis 67 Benda, Kampung Cigeureung, Kelurahan Nagarasari, Kecamatan Cipedes, kembali dilakukan oleh Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya. Total, terdapat tiga santri tambahan yang terpapar covid-19.
Kepala Bidang (Kabid) Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya, Asep Hendra Hendriana, mengatakan, jumlah total santri yang terpapar covid-19 pondok pesantren itu tercatat 383 orang. Sebanyak 219 santri menjalani isolasi di pesantren terkait status mereka sebagai orang tanpa gejala (OTG).
"Ratusan santri di lingkungan pesantren langsung mendapat perawatan di RS Dewi Sartika, Hotel Crown, dan RSUD dr Soekardjo," ujarnya, Rabu, 17 Februari 2021, seperti dilansir dari Media Indonesia.
Menurut Asep tiga tambahan kasus positif covid-19 itu merupakan santri bergejala demam, sesak, disertai batuk. Selain dijemput untuk penanganan medis, sebanyak 400 santri yang sehat juga dijemput keluarga secara bertahap.
Satpam Pesantren Persis 67 Benda, Agus, mengatakan, sejak kemarin pagi hingga siang telah banyak kendaraan datang dari berbagai daerah berpelat D, F, R, dan B melakukan penjemputan terhadap santri yang tidak memiliki gejala.
"Kendaraan dari puskemas juga menjemput 15 santri karena hasil pemeriksaan petugas Dinas Kesehatan terkonfirmasi positif covid-19," kata dia.
Sebelumnya Dinkes Kota Tasikmalaya lebih dulu menjemput 153 santri lantaran hasil swab mereka terkonfirmasi positif.
"Kami telah melakukan penjemputan terhadap 153 santri yang bergejala demam dan sesak menggunakan 21 unit kendaraan Puskesmas untuk dilakukan diisolasi di RS Dewi Sartika, Kawalu, Hotel Crown dan RSUD dr Soekardjo. Sedangkan, untuk 222 santri akan dilakukan isolasi di lingkungan pesantren dan semuanya tidak diperbolehkan pulang ke rumah," kata Asep, Senin, 15 Februari 2021. (Kristiadi)
(SYI)