Dadali: Pergerakan tanah di Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, kerap kali terjadi selama musim hujan. Akibatnya, puluhan rumah di sana pun terdampak peristiwa tersebut. Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menyebutkan terdapat 41 unit rumah dan satu bangunan masjid di Kampung Munjul, Desa Bojongsari, Kecamatan Gunungtanjung, Kabupaten Tasikmalaya, yang direkomendasikan untuk direlokasi.
Kepala Desa Bojongsari, Ubud Badruzaman, menjelaskan di wilayahnya ada 18 rumah dan satu masjid yang mengalami rusak berat akibat pergerakan tanah. Sebanyak tiga rumah juga disebutkan mengalami rusak ringan. Seluruh bangunan yang dijabarkan di atas perlu direlokasi ke tempat yang lebih aman berdasarkan rekomendasi dari PVMBG.
“Kami masih berkoordinasi dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tasikmalaya, untuk menentukan lahan relokasi,” kata Ubad, Senin, 12 April 2021, seperti dilansir dari Mediaindonesia.com.
Keamanan dari lahan relokasi, tutur Ubad, harus dipastikan terlebih dahulu keamanannya. Ada beberapa pihak yang menawarkan lahannya untuk dijual dan dijadikan sebagai tempat relokasi. Tetapi, pihaknya masih belum berani memberikan kepastian.
Ubad juga menjelaskan kondisi warga yang terdampak bencana itu. Saat malam hari, warga memilih untuk tinggal di rumah saudara ataupun kerabatnya. Tenda pun sudah disiapkan bagi warga yang rumahnya mengalami kerusakan. Sedangkan, warga akan kembali ke rumahnya pada siang hari lantaran terdapat hewan ternak dan lahan pertanian yang harus dirawat serta palawijay siap panen.
“Untuk kebutuhan logistik mereka masih aman. Kami berharap proses relokasi warga dapat berjalan cepat dengan menyiapkan lahan yang lebih aman. Karena, kasihan juga mereka terlalu lama di rumah saudaranya,” ucapnya.
Sementara itu, Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Tasikmalaya, Nuraedidin, menyebutkan berdasarkan hasil kajian PVMBG, terdapat 41 rumah yang harus direlokasi. Hal ini dikarenakan dampak dari pergerakan tanah semakin meluas di beberapa wilayah. Wilayah yang dimaksud mulai dari Kecamatan Salopa, Puspahiang, Cibalong, Bantarkalong, hingga Gunungtanjung.
“Kami telah berkoordinasi langsung dengan para camat dan kepala desa untuk mempersiapkan lahan kosong diperuntukan bagi warga terdampak pergerakan tanah yang terjadi di lima kecamatan. Proses pencarian lahan tak bisa dilakukan sembarangan dan semua itu harus menunggu kajian dari PVMBG. Supaya kejadian tersebut tidak terulang kembali,” kata Nuraedidin. (Adi Kristiadi)
(SYI)