Dadali: Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Cianjur, Jawa Barat, meningkatkan operasi yustisi dan razia di perbatasan selama mudik lebaran 2021. Razia dilakukan karena penyekatan pemudik yang belum maksimal lantaran larangan mudik terbaru terkesan mendadak.
"Kami lebih meningkatkan operasi yustisi secara acak di berbagai perbatasan di Cianjur, karena masih minimnya persiapan akibat larangan terbaru mudik yang berlaku secara mendadak, sehingga sudah banyak pemudik yang diperkirakan lolos," kata Bupati Cianjur, Herman Suherman, di Cianjur, Minggu, 25 April 2021, seperti dilansir dari Antara.
Baca juga: 504 Personel Gabungan Dikerahkan Jaga Mudik Lebaran di 7 Lokasi di Bogor
Dia menjelaskan pemerintah daerah belum siap melakukan penyekatan di perbatasan untuk mencegah pemudik yang pulang lebih awal. Sebab, larangan mudik terbaru dinilai terlalu mendadak pada 22 April 2021.
Menurutnya Forkopimda Cianjur baru menyiapkan prosedur penjagaan dan penyekatan di perbatasan pada 6 Mei 2021. Herman mengakui petugas gabungan belum berjaga di 8 titik perbatasan Cianjur sejak 22 April 2021.
Pasalnya, penjagaan baru akan dilakukan setelah hasil rapat koordinasi dengan forkopimda digelar, Senin, 26 April 2021. Saat ini, pihaknya hanya menggelar razia yustisi.
"Pastinya banyak yang mudik sekarang ini, memanfaatkan ketidaksiapan di daerah, karena memang perubahannya sangat mendadak," ujarnya.
Baca juga: ASN di Majalengka dan Cirebon Nekat Mudik? Sanksi Menunggu
Sementara Kapolres Cianjur, AKBP Mochamad Rifai, mengatakan pihaknya sudah menyiapkan 700 anggota gabungan untuk melakukan penyekatan di 8 titik pintu masuk menuju Cianjur. Mulai dari Puncak, Haurwangi, Gekbrong, Cikalongkulon, Naringgul, Cidaun, Takokak, dan Agrabinta.
"Penyekatan dilakukan untuk mencegah adanya pergerakan massa dari luar kota yang hendak ke Cianjur pada momentum mudik Lebaran," ucap Rifai.
Warga yang keluar kota tanpa menunjukkan surat keterangan kesehatan covid-19 akan dipulangkan. Ini sebagai upaya mencegah terjadinya penularan covid-19.
(CIA)