Bandung: Sebanyak 4.791 siswa di Jawa Barat yang keikutsertaannya dibatalkan dalam Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) 2023 telah diterima di sekolah lain. Mereka diterima di berbagai sekolah, mulai sekolah swasta hingga pesantren di daerahnya masing-masing.
Kepala Dinas Pendidikan Jawa Barat Wahyu Mijaya menjelaskan ribuan siswa tersebut dibatalkan keikutsertaannya karena berbagai sebab. Namun, mayoritas dicoret karena ketidaksamaan data yang diberikan saat pendaftaran dengan fakta di lapangan.
Wahyu menyebut data-data yang dipalsukan terdiri dari dokumen KK, titik koordinat tempat tinggal, nilai rapor, hingga prestasi yang pernah diperoleh peserta.
"Namun, siswa tersebut sudah diterima dan saya pastikan tidak ada dari 4.791 yang tidak sekolah. Kita juga telah membentuk tim evaluasi agar dalam pelaksanaan PPDB tahun depan, hal-hal seperti ini tidak terulang lagi," terang Wahyu dikutip dari Medcom, Senin, 24 Juli 2023.
Wahyu mengungkapkan 4.791 siswa yang dibatalkan keikutsertaannya tersebut merupakan peserta yang tidak memenuhi persyaratan saat proses verifikasi dari pelaksanaan PPDB tahap I dan II.
"Jadi, bukan siswa sudah masuk diterima PPDB lalu dibatalkan, melainkan peserta yang tidak terverifikasi pada saat proses pendaftaran, lalu ter-reject tertolak," urai Wahyu.
Ia menyatakan 4.791 siswa yang didiskualifikasi dari PPDB itu tersebar di 27 kabupaten/kota. Kabupaten Bogor berada di urutan teratas dengan jumlah 1.635 siswa, sedangkan Kabupaten Bekasi tercatat 589 siswa dan Kabupaten Bandung terdapat 410 siswa.
"Kami tidak menghakimi jika tiga daerah tersebut banyak yang memalsukan data. Sebab, angka 4.791 itu adalah akumulasi dari data siswa yang tidak sesuai sehingga dibatalkan keikutsertaannya dalam PPDB," tambahnya.
(SUR)