Peternak di Jabar Khawatir Penyakit Cacar pada Hewan Kurban Jelang Idul Adha

Hewan kurban. (ANTARA/Ali Khumaini/dok) Hewan kurban. (ANTARA/Ali Khumaini/dok)

Bandung: Para peternak di Jawa Barat khawatir akan Lumpy Skin Disease (LSD) atau penyakit cacar pada sapi/kerbau menjelang Idul Adha 1444 hijriah. Hingga kini terdapat 50 kasus cacar sapi ditemukan di Jabar.

"Lima kabupaten/kota memiliki kasus aktif di bawah 50–100 kasus, 12 kabupaten/kota memiliki kasus aktif tertinggi," ujar Kepala Bidang Kesehatan Hewan dan Masyarakat Veteriner Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan (DKPP) Jawa Barat, Supriyanto, mengutip Antaranews, Rabu,14 Januari 2023.

LSD merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus yang utamanya menyerang hewan sapi. Penyakit ini dicirikan dengan adanya benjolan pada kulit sapi. Penyakit ini menyebabkan timbulnya benjolan atau bintik-bintik pada kulit hewan yang tertular. Yang diawali dengan bintik-bintik tersebut kecil dan keras, tetapi secara bertahap tumbuh ukurannya dan menjadi lembut serta berisi cairan. 

"Kulit di atas bintik-bintik tersebut dapat menjadi merah, membengkak, dan akhirnya mengalami ulserasi, yang kemudian dapat menyebabkan infeksi bakteri sekunder," kata Supriyanto.

Supriyanto menuturkan bahwa LSD tidak lebih berbahaya dibanding dengan dampak PMK ( penyakit mulut dan kuku) .PMK memiliki tingkat penularan lebih tinggi, lebih cepat, dan dapat menyebabkan kerugian ekonomi baik secara domestik maupun internasional (perdagangan ternak dan produk hewan). 

"Sapi yang terinfeksi LSD dapat diberikan obat untuk mengurangi gejala penyakit seperti demam dan nyeri pada kulit. Pengobatan ini dapat membantu sapi untuk mempercepat pemulihan dan meningkatkan daya tahan tubuhnya," bebernya.

Untuk menekan kasus LSD, Supriyanto mengatakan pihaknya telah melakukan pengawasan lalu lintas ternak yang masuk ke wilayah Jawa Barat dengan melakukan pemeriksaan dokumen dan pemeriksaan klinis. Pihaknya juga telah melakukan distribusi vaksin LSD.

"Kita juga telah melakukan distribusi vaksinasi dari Provinsi Jawa Barat ke kabupaten/kota se-Jawa Barat dengan menjaga rantai dingin, petugas provinsi dapat mengantarkan ke kabupaten/kota atau petugas kabupaten/kota mengambil ke provinsi. Dosis yang didistribusikan sebanyak 74.600 dari 90.000 dosis, dan hingga saat ini distribusi masih berlangsung," ujarnya.



(SUR)