Dadali: Pemerintah Kota (Pemkot) Cimahi membentuk Program Kampung Iklim (Proklim). Program ini bertujuan mengedukasi masyarakat untuk melakukan langkah adaptasi dan mitigasi terhadap perubahan iklim.
Asisten II Bidang Ekonomi dan Pembangunan Sekretariat Daerah (Setda) Kota Cimahi, Achmad Nuryana, mengatakan problematika lingkungan hidup tak hanya menjadi isu regional dan nasional, namun juga isu internasional. Pasalnya, perilaku masyarakat yang kemudian berimbas eksploitasi sumber daya alam dan seterusnya.
"Saat ini kita sedang diuji karena perubahan iklim secara global, baik naiknya air laut, penurunan permukaan air tanah, dan seterusnya, saat kemarau kita benar-benar kekeringan. Makanya kita harus sadar lingkungan," kata Achmad, mengutip cimahikota.go.id, Kamis, 14 Oktober 2021.
Program Kampung Iklim adalah program nasional yang dikelola oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) guna menurunkan efek gas rumah kaca.
Achmad mengajak seluruh masyarakat Kota Cimahi, secara swadaya menjaga lingkungannya masing-masing. Sebab selain pemerintah, masyarakat juga ikut terlibat untuk membuat lingkungan lebih baik lagi.
"Dan bagaimana kita menjaga konservasi air dan konservasi air tanah. Jadi kita sangat perlu memberikan edukasi kepada masyarakat bagaimana menjaga lingkungan ini melalui program ini," lanjut Achmad.
Dalam program ini, masyarakat dilatih untuk melakukan mitigasi, analisis, hingga memberikan data. Diharapkan nantinya kualitas lingkungan hidup meningkat, khususnya di Kota Cimahi.
"Misalnya yang sederhana saja, yakni mengurangi genangan atau banjir dengan cara membuat biopori, sumur resapan agar bisa menampung air, itu contoh kecil," beber Achmad. (Raissa Oktaviani)
(RAO)