Dadali: Wakil Bupati Tasikmalaya Deni Ramdhani Sagara murka ketika melihat banyak warganya yang bandel tidak mematuhi protokol kesehatan (prokes). Ia baru mengetahui hal tersebut ketika melakukan inspeksi prokes secara mendadak dengan menggunakan mobil bak terbuka ke pasar kaget yang berlokasi di Jalan Cisinga, Cisayong, Kabupaten Tasikmalaya, pada Senin, 15 Maret 2021. Dari sidak itu, Deni menciduk banyak warga yang berkerumun dan tidak memakai masker.
"Kami menyayangkan masih banyak warga di sepanjang jalan yang dijadikan pasar kaget Mingguan di kawasan Sukahening, tidak patuh memakai masker dan mereka masih abaikan prokes. Saya prihatin dan marah ketika melihat mereka berkerumun tidak jaga jarak. Kami segera melakukan evaluasi di rapat satgas nanti," kata Deni, seperti dilansir dari Mediaindonesia.com.
Deni sengaja melakukan sidak secara mendadak ke lapangan untuk mengecek apakah warganya benar-benar menerapkan prokes atau tidak. Selain itu, inspeksi juga dilakukan untuk menekan laju penyebaran covid-19 agar tidak menciptakan klaster baru.
Ia pun mengungkapkan rasa kagetnya ketika melihat warganya berkerumun dan seakan tidak peduli akan bahaya dari covid-19. Sebab, hal itu bisa membahayakan kesehatan masyarakat di tengah pandemi covid-19. Atas dasar tersebut, pihaknya akan segera membahas terkait kondisi tersebut.
Menurutnya, kegiatan pasar kaget untuk memajukan perekonomian patut diapresiasi. Namun, warga yang berada di pasar kaget itu tidak boleh melanggar protokol kesehatan. Apalagi akan menjadi bahaya apabila salah satu dari mereka ada yang menularkan covid-19. Sehingga, ia meminta petugas keamanan di lapangan harus proaktif menertibkan kerumunan dan pelanggar prokes.
"Kami juga menyayangkan masih kurangnya kesadaran masyarakat menjalankan protokol kesehatan. Padahal, baru saja 15 kendaraan telah menjemput 47 orang dari klaster senam di Kecamatan Puspahiang telah terkonfirmasi positif Covid-19 hasil swab. Mereka sudah menjalani isolasi di Asrama haji Kemenag di Jalan Bojongkoneng, Kecamatan Singaparna. Mereka terdiri dari orang tanpa gejala (OTG) dan bergejala," ujarnya. (Kristiadi)
(SYI)