Dadali: Sejumlah pondok pesantren di Kota Tasikmalaya menjadi klaster penyebaran covid-19. Kabar baiknya, ratusan santri yang terinfeksi covid-19 di Pondok Pesantren Benda sudah berangsur baik. Bahkan, sebagian santri juga sudah diizinkan pulang usai menjalani isolasi di hotel dan rumah sakit di sana.
Santri yang terkonfirmasi positif covid-19 di pondok pesantren itu tersebar menjalani isolasi di Hotel Crown, Rumah Sakit Dewi Sartika, dan Rumah Sakit Umum Dr Soekarjo.
"Seperti santri yang dirawat di Hotel Crown, dari 110 orang yang diisolasi, 90 orang telah diperbolehkan pulang, sisanya masih isolasi karena ada keluhan," kata Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya, Asep Hendra, Selasa, 23 Februari, seperti dilansir dari Medcom.id.
Ia mengatakan santri dan pengajar yang dirawat di Rumah Sakit Dewi Sartika Tasikmalaya sebanyak 55 orang, sebanyak 40 orang sudah diperbolehkan pulang, sisanya masih menjalani perawatan medis.
Selanjutnya delapan pasien yang menjalani isolasi di Rumah Sakit Umum Dr Soekarjo Tasikmalaya hanya tersisa satu orang. Seluruhnya sudah pulang ke rumah.
Selain itu, kata dia, santri yang menjalani isolasi di lingkungan pondok pesantren selama 14 hari kondisinya sudah negatif dari covid-19 selanjutnya diperbolehkan pulang ke rumahnya masing-masing.
"Yang sudah tidak bergejala sudah bisa dipulangkan, karena telah melewati masa 14 hari sejak pengambilan sampel," katanya.
Ia mengemukakan bahwa santri yang belum diperbolehkan pulang ke rumah karena kondisinya masih merasakan keluhan pusing, batuk, pilek, hilang penciuman, dan diare.
Menurut dia mereka yang saat ini bergejala diprediksi akan mulai membaik kesehatannya tiga hari ke depan, selanjutnya boleh pulang ke rumah dengan tetap menjalani isolasi mandiri.
"Paling sekitar dua atau tiga hari lagi boleh pulang," terang dia.
Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya mencatat kasus terkonfirmasi positif covid-19 dari klaster Pesantren Benda sebanyak 389 orang, mereka terdeteksi positif setelah menjalani tes usap.
(SYI)