Dadali: Kebakaran hebat terjadi di kilang minyak PT Pertamina Refinery Unit (RU) VI Balongan, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, pada Senin, 29 Maret 2021 sekitar pukul 00.45 WIB. Tepatnya, kebakaran itu terjadi pada tangki T-301G.
Akibat insiden tersebut, banyak warga sekitar atau yang tengah melintas di kawasan itu mengalami luka-luka. Kepolisian masih menyelidiki penyebab kebakaran kilang minyak itu.
Lantas, apa saja dugaan penyebab peristiwa nahas tersebut? Lalu, apakah pasokan BBM akan terganggu? Dilansir dari berbagai sumber, berikut deretan fakta terkait kebakaran kilang minyak Balongan milik Pertamina.
1. Ratusan warga diungsikan
Setelah kebakaran terjadi, ribuan warga yang berada di sekitar kilang milik perusahaan BUMN tersebut diungsikan. Pihak PT Pertamina telah menyiapkan tempat untuk evakuasi dan pengungsian bagi warga untuk mencegah adanya tambahan korban.
Tempat yang telah disiapkan ada tiga, yakni GOR Perumahan Bumi Patra dan Pendopo Kabupaten Indramayu, dan Gedung Islamic Center Indramayu. "Sebanyak 912 jiwa diungsikan setelah kilang minyak milik PT Pertamina EP di Desa Balongan, Kecamatan Balongan, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, mengalami kebakaran pada Senin, 29 Maret 2021," kata Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Raditya Jati, melalui keterangan tertulis.
Adapun rincian pengungsi tersebut meliputi 220 jiwa di GOR Komplek Perum Pertamina Bumi Patra, 300 jiwa di Pendopo Kantor Bupati Indramayu dan 392 jiwa di Gedung Islamic Center Indramayu.
2. Terdapat 23 orang yang menjadi korban
Tercatat sebanyak 23 orang menjadi korban dalam kebakaran yang terjadi di kilang minyak Balongan. Dari puluhan korban itu, lima di antaranya mengalami luka berat. Sementara, sisanya mengalami luka ringan.
Walaupun kebakaran itu terjadi di kawasan kilang minyak PT Pertamina, kebanyakan korban yang mengalami luka-luka bukan berasal dari pegawai perusahaan BUMN tersebut. Melainkan warga sekitar yang tengah melintas.
Berikut data sementara korban kebakaran kilang minyak PT Pertamina Refinery Unit (RU) VI Balongan:
Korban luka ringan
1.Noaf Firmansyah, 21, Desa Balongan RT 005/ RW 002 Kec. Balongan
2. Muhammad Sidiq Maulana, 13, Desa Kosambi RT 001/RW 001 Kec Balongan
3. Guntur Mauluna, 13, Desa Kosambi Rt 001/Rw 001 Kec Balongan
4. Suteni, 53, Desa Kosambi RT 001/RW 001 Kec Balongan
5. Yasmin
6. Mulyana, 82
7. Dawin, 80
8. Romlah, 55
9. Sanusi, 90
10. Warti, 80
11. Rokamah, 80
12. Tiah, 100
13. Raminah, 60
14. M Sidiq, 13
15. Ade Suratman (security Pertamina).
Korban luka berat
1.Kosim bin Durakman, 18, seorang pelajar yang berdomisili di Desa Junti Kebon, Kecamatan Juntinyuat Kab
2. Abdul alias Adil, 18, seorang pelajar yang merupakan warga Desa Junti Kedokan, Kecamatan Juntinyuat
3. Ibnu Ajis, 18, seorang pelajar yang merupakan warga Desa Juntiweden Kecamatan Juntinyuat
4.Ahmad Asrori, 18, seorang pelajar yang merupakan warga Desa Juntiweden, Kecamatan Juntinyuat
5. Khoirul Ikhwan,16, warga Desa Juntinyuat.
Sementara ini, terdapat tiga orang yang masih belum ditemukan. Diduga ketiganya terpental ke sawah saat melewati Jalan Balongan.
3. Dugaan penyebab kebakaran
Sampai saat ini, belum diketahui secara pasti penyebab dari kebakaran tersebut. Kepolisian masih menyelidiki penyebab kebakaran kilang minyak Balongan yang berlokasi di Indramayu, Jawa Barat.
Terdapat dua dugaan penyebab kebakaran. Kapolda Jawa Barat Irjen Ahmad Dofiri menyebutkan telah mendapatkan informasi terkait hal itu. Berdasarkan informasi dari Pertamina, Dofiri menjelaskan, ada rembesan minyak di salah satu kilang tangki minyak
"Info yang kami terima, sebelum terjadi kebakaran, terjadi rembesan di salah satu tangki kilang minyak," kata Dofiri, Senin 29 Maret 2021.
Selain itu, warga juga memberikan informasi bahwa terdapat petir di tengah hujan pada Minggu, 28 Maret 2021 malam. "Ada info juga, semalam itu ada petir besar," jelasnya.
Pihaknya masih belum bisa menyimpulkan penyebab pasti dari kebakaran tersebut. Kini, kepolisian lebih mengutamakan evakuasi terhadap warga dan melokalisasi api agar tidak menjalar ke kilang minyak lainnya.
4. Dibandingkan semalam, kobaran api di kilang Balongan sudah berkurang
Kobaran api yang melahap kilang minyak Balongan disebut masih belum padam hingga saat ini. Tetapi, setidaknya kobaran api sudah mulai berkurang ketimbang dini hari tadi.
Kapolda Jawa Barat Irjen Ahmad Dofiri menjelaskan petugas masih belum memadamkan api secara langsung. Petugas tengah menunggu api di kilang minyak yang terbakar meredup.
"Dibandingkan semalam, saat ini kobaran apinya sudah mulai berkurang," kata Dofiri, saat meninjau kebakaran kilang minyak di Balongan, Senin, 29 Maret 2021.
Jika kondisi sudah memungkinkan, maka pemadaman akan segera dilakukan. Sebab, kebakaran di kilang minyak tidak bisa disamakan kondisinya dengan kebakaran di tempat lain.
Bantuan juga sedang didatangkan dari Jakarta dan Pertamina Cilacap. Diperkirakan bantuan tersebut akan tiba siang ini. Kini, petugas di lapangan masih berupaya untuk melokalisasi api agar tidak menjalar ke tangki minyak lainnya.
5. Pertamina jamin pasokan BBM tak terganggu
PT Pertamina (Persero) menjamin pasokan bahan bakar minyak (BBM) tidak akan terganggu alias aman. Dikutip dari laman resmi Pertamina, pasokan BBM hingga saat ini masih berjalan normal.
“Dengan adanya insiden ini, Pertamina memastikan bahwa pasokan BBM ke masyarakat tidak terganggu dan saat ini masih berjalan normal,” tulis Pertamina di situs resminya.
6. Sebanyak 10 gardu PLN terdampak kebakaran
Sebanyak 1.078 pelanggan PLN terdampak kebakaran di kilang minyak Balongan. Hal ini dikarenakan terdapat 10 gardu distribusi yang mengalami gangguan akibat kebakaran hebat tersebut.
"Kami turut prihatin dengan apa yang terjadi saat ini. Kami terus akan mengupayakan penormalan jaringan dan bekerja sama dengan pemerintah dan aparat agar listrik kembali menyala, beberapa lokasi harus kami lakukan survei terlebih dahulu demi keamanan masyarakat," kata GM PT PLN (Persero) Unit Induk Distribusi Jawa Barat (Jabar) Agung Nugraha, Senin, 29 Maret 2021.
Sejak terjadi gangguan pada dini hari, pihaknya sudah mengantisipasi meluasnya dampak gangguan. Sejumlah personel dan petugas pelayanan teknis pun sudah dikerahkan ke lapangan. Sebanyak satu gardu distribusi sudah bisa berjalan dengan normal sejak pagi tadi.
"Beberapa lokasi memang masih di jaga petugas jarak yang diperbolehkan radius tiga kilometer," terangnya.
Dilansir dari laman resmi Pertamina, kilang yang sempat meledak tersebut merupakan kilang keenam dari total tujuh kilang Direktorat Pengolahan PT Pertamina (Persero). Kilang RU VI Balongan sudah beroperasi sejak 1994.
Fungsi utama dari kilang minyak adalah untuk mengolah minyak mentah menjadi produk-produk, seperti bahan bakar minyak (BBM), non-BBM, hingga Petrokimia. Bahan baku yang diolah di kilang ini merupakan minyak mentah dari Duri dan Minas yang berlokasi di Riau.
Kilang RU VI Balongan menjaga kestabilan pasokan BBM ke DKI Jakarta, Banten, hingga sebagian Jawa Barat. Kilang tersebut relatif baru, sehingga telah menerapkan teknologi terkini serta memiliki nilai ekonomis yang tinggi.
(SYI)