Dadali: Menunaikan ibadah haji hukumnya sangat wajib untuk dilakukan setidaknya sekali seumur hidup bagi umat Islam yang mampu. Hal ini mengingat haji adalah rukun Islam yang kelima. Sehingga seseorang akan berdosa jika sudah memenuhi syarat tetapi ia menghindari melaksanakan ibadah itu.
Perlu diketahui, waktu pelaksanaan ibadah haji tidak boleh sembarangan. Ibadah haji hanya dilaksanakan setiap satu tahun sekali, yaitu pada saat waktu awal Syawal sampai Hari Raya Iduladha pada Zulhijah.
Sayangnya, pelaksanaan ibadah haji ikut terdampak pandemi covid-19 yang saat ini masih melanda penjuru dunia. Alhasil, ini merupakan tahun kedua Indonesia tidak memberangkatkan calon jemaah haji.
Tetapi, bukan berarti kita hanya bisa pasrah dan kecewa karena tidak jadi berangkat haji. Ada beberapa upaya yang bisa kita lakukan agar Allah menyegerakan kita ke Tanah Suci, salah satunya yakni dengan berdoa dan berselawat. Amalan tersebut juga baik dilakukan bagi orang yang masih mempersiapkan diri untuk berhaji.
Baca juga: Mulai Beruban, Bolehkah Menyemir Rambut dalam Islam?
Dilansir dari NU Online, Yazid, salah seorang warga Todipan, Solo, Jawa Tengah, mendapatkan ijazah selawat dari KH Abdul Muid Ahmad, Pesantren Al Muayyad, Mangkuyudan, Solo. Selawat tersebut juga telah diterima sanadnya dari KH Ahmad Baedlowie Syamsuri, Brabo, Grobogan.
Selawat itu disebut menjadi salah satu amalan yang bisa dilakukan agar disegerakan naik haji. Syaratnya, selawat ini sebaiknya dibaca satu kali setiap setelah salat Isya dan dibaca 40 kali setiap malam Jumat. Selawat ini juga disebutkan oleh Syekh Ahmad Qusyairi dalam kitab Al-Wasiilah Al-Hariyyah fi Al-Shalawat Ala Khairil Bariyyah. Berikut bunyinya:
“Allahumma shalli alaa sayyidina muhammadin shalatan tuballiguna biha hajja baitikal haram, wa ziyarata habibika muhammadin alaihi afdhalus shalati wassalam fi sihhatin wa ‘afiyah wa bulughil marami wa ala alihi wa sahbihi wa sallim.”
Artinya: “Ya Allah, limpahkanlah rahmat atas junjungan kami Muhammad dengan berkah shalawat yang dapat menyampaikan kami dengannya untuk berkunjung ke rumah Mu yang mulia dan mengunjungi makam nabi-Mu, atasnya shalawat dan salam yang paling utama dalam kelembutan, sehat, selamat, dan tercapai cita-citanya, serta berkahilah dan salam untuk keluarganya dan sahabat-sahabatnya.”
Selain mengamalkan selawat, kita juga dianjurkan untuk memantapkan niat serta bedoa. Terdapat salah satu doa yang biasa diamalkan agar disegerakan berhaji. Doa tersebut berada di dalam Alquran, yakni surat Al Baqarah ayat 127-128. Berikut bunyinya:
"... Ya Tuhan kami, semoga Engkau menerima (amalan ibadah kami), sesungguhnya Engkaulah Yang Mahamendengar lagi Maha Mengetahui. Ya Tuhan kami, semoga Engkau berkenan dapat menjadikan kami berdua (suami-istri) orang yang tunduk patuh kepada Engkau serta (menjadikan) di antara anak cucu kami umat yang tunduk patuh kepada Engkau. dan semoga Engkau selalu berkenan memberikan petunjuk kepada kami agar dapat menunaikan ibadah haji, dan terimalah taubat kami. Sesungguhnya Engkaulah Yang Mahapenerima taubat lagi Mahapenyayang."
Baca juga: Ingin Sukses Berdagang? Yuk, Intip 10 Rahasia Rasulullah SAW dalam Berbisnis
Ayat tersebut diamalkan oleh Nabi Ibrahim saat melaksanakan perintah meninggikan pondasi kakbah. Hal ini seperti disampaikan Ismail bin Umar Al-Quraisyi bin Katsir Al Bashri Ad Dimasyqi dalam Tafsir Al Quranul Adzim atau akrab dikenal Tafsir Ibn Katsir.
(SYI)