Dadali: Kabar baik datang dari Provinsi Jawa Barat (Jabar). Pekan ini, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jabar mengumumkan mayoritas berita baik terkait penanganan covid-19 dan pemulihan ekonomi daerah.
Selama dua pekan ini, diumumkan bahwa Jabar terbebas dari zona merah covid-19 atau zona risiko penularan tinggi di level kabupaten/kota. “Jawa Barat menjaga konsistensi (dalam penanganan covid-19). Tidak ada zona merah dalam dua minggu ini. Mudah-mudahan kita pertahankan (prestasi tersebut),” kata Gubernur Jabar Ridwan Kamil dalam konferensi pers Komite Kebijakan Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Daerah yang diselenggarakan secara virtual melalui akun YouTube Humas Jabar pada Senin, 8 Maret 2021.
Kini, pihaknya akan memfokuskan pemberlakukan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) ke skala mikro. Langkah ini diambil agar zona merah covid-19 di level mikro alias di desa, kelurahan, RW atau RT dapat dibasmi.
“Kalau di-zoom ke (level) kampung, masih ada (zona merah covid-19),” jelasnya.
Demi membebaskan zona merah covid-19 di level mikro, Pemprov Jabar akan memberikan dukungan berupa pengetesan covid-19. Rencananya, pihaknya akan menggencarkan tes covid-19 dengan swab antigen di level mikro agar daerah tersebut dapat mengisolasi warganya dengan baik.
Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Jabar itu juga menyebutkan tingkat kedisiplinan masyarakat terkait protokol kesehatan membaik. Secara provinsi, tingkat kedisiplinan memakai masker meningkat menjadi 84 persen. Sedangkan, untuk menjaga jarak meningkat menjadi 82 persen.
“Tingkat kematian masih terjaga dengan baik juga, yakni konsisten di angka 1,1 persen. (Tingkat) kesembuhan juga membaik,” ucap Emil.
Tak lupa, Emil juga berharap laju pertumbuhan ekonomi yang sudah membaik dapat terus dipertahankan secara umum. Diketahui pada pekan lalu, Emil menuturkan selama PPKM dilaksanakan di Jabar, tingkat jual beli masyarakat di jabar meningkat hingga 33 persen.
(SYI)