Fakta Seputar Mutasi Virus Covid-19 B117 Asal Inggris

Ilustrasi virus SARS-CoV-2 penyebab Covid-19.  Sumber: CDC Ilustrasi virus SARS-CoV-2 penyebab Covid-19. Sumber: CDC

Dadali: Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil mengumumkan terdapat tenaga kerja Indonesia (TKI) asal Karawang, Jawa Barat, terinfeksi varian baru covid-19, yakni B117. Diduga, kedua orang tersebut terpapar mutasi virus covid-19 asal Inggris itu saat melakukan perjalanan internasional.

Mutasi pada virus merupakan hal yang wajar dan pasti terjadi. Peneliti juga tak akan terkejut dengan penemuan mutasi virus baru dari covid-19 karena memang ada saatnya akan bermutasi.

Lantas, apa yang perlu kita ketahui mengenai mutasi B117? Dilansir dari berbagai sumber, berikut fakta-fakta seputar mutasi baru covid-19 yang ditemukan di Inggris.

1. Dinamakan VUI - 202012/01 atau B117

Varian baru covid-19 yang ditemukan di Inggris ini diberi nama ‘VUI - 202012/01’ karena ini merupakan varian pertama yang diselidiki pada Desember 2020. VUI merupakan singkatan dari Variant Under Investigation. Sedangkan, angka 202012/01 menunjukkan virus ini ditemukan pada 2020, bulan 12, dan varian 01.

Belum cukup penelitian untuk membuktikan bahwa virus ini lebih cepat menyebar. Namun, dikhawatirkan jenis baru ini membuat covid-19 semakin sulit untuk dikendalikan.

2. Disebut lebih cepat menyebar

Seberapa cepat penyebaran dari varian baru covid-19 ini menarik perhatian para peneliti yang memantau evolusi virus? Pada 13 Desember 2020, 1.108 kasus yang terinfeksi varian baru covid-19 telah teridentifikasi. Mayoritas kasus tersebut ditemukan di Inggris bagian selatan dan timur. Diketahui virus ini juga lebih menular hingga 70 persen dibandingkan varian awal.

Para peneliti mengkhawatirkan laju pertumbuhan dari mutasi virus yang begitu cepat. Namun, belum dilakukan penelitian lebih lanjut apakah benar mutasi virus ini lebih cepat menular atau menyebar.

3. Gejala VUI - 202012/01 atau B117

Belum ada yang bisa membuktikan bahwa varian baru ini menghasilkan penyakit yang lebih parah. Untuk mengidentifikasinya, diperlukan pemantauan setidaknya satu bulan terhadap banyak orang yang terinfeksi. Tetapi, bukan berarti apabila virus itu bermutasi, maka menjadikannya lebih berbahaya. 

Orang yang terinfeksi mutasi B117 ini biasanya lebih mengalami gejala sebagai berikut:
- Batuk
- Sakit Tenggorokan
- Kelelahan dan nyeri otot.

4. Belum diketahui tingkat keefektifan vaksin terhadap VUI – 202012/01 atau B117

Kepala petugas medis Inggris, Professor Chris Whitty, mengatakan belum ditemukan fakta bahwa vaksin tidak akan bekerja melawan mutasi baru. Saat ini, tes masih dilakukan untuk mendeteksi hal tersebut. 

Namun, ahli virologi dan pakar kesehatan masyarakat meyakini bahwa vaksin yang dikembangkan beberapa perusahaan akan tetap efektif dalam menangkal mutasi virus ini. 

5. Deteksi menggunakan metode WGS

Wakil Menteri Kesehatan (Wamenkes) Dante Saksono menjelaskan bahwa temuan dua kasus mutasi B117 di Indonesia, diidentifikasi dari hasil pemeriksaan terhap 462 sampel. Pemeriksaan itu dilakukan dengan menggunakan metode pengurutan genom atau whole genom sequence (WGS).
 
Metode WGS ini sudah dilakukan selama beberapa bulan terakhir di Indonesia. Dilansir dari Centers for Disease Control and Prevention (CDC), WGS merupakan prosedur laboratorium yang menentukan urutan basa dalam genom suatu organisme dengan satu proses. 

Keberadaan vaksin covid-19 pun tidak menjamin rantai penyebaran virus ini dapat terputus, terlebih setelah ditemukannya mutasi virus baru di Indonesia. Perjuangan yang dapat kita lakukan untuk menangkal covid-19 adalah dengan tetap menerapkan 5M (mencuci tangan, memakai masker, menjaga jarak, menjauhi kerumunan, dan mengurangi mobilitas).

Semoga penemuan varian baru covid-19 ini tidak membuat pandemi ini menjadi lebih sulit untuk dikendalikan ya teman-teman! Bagaimana menurut kalian?



(SYI)

Berita Terkait