2 Rumah Rusak dan Puluhan Rumah Terendam Akibat Banjir Longsor di Cianjur

Ilustrasi/Medcom.id Ilustrasi/Medcom.id

Dadali: Dua rumah warga di Kampung Pasir Manis, Desa Sukajembar, Kecamatan Sukanagara, Cianjur, Jawa Barat, rusak berat akibat tertimpa material longsor. Sedangkan, seratus rumah lainnya terendam banjir.  

"Longsor dan banjir yang melanda delapan kampung di Desa Sukajembar, Kecamatan Sukanagara, terjadi sejak Jumat sore (19 Maret) hingga Sabtu masih terjadi," kata Sekretaris BPBD Cianjur, Irfan Sopyan saat dihubungi, Sabtu, 20 Maret 2021, seperti dilansir dari Antara.

Irfan mengatakan longsor menutup ruas jalan desa dan jalan antar kampung. Peristiwa ini bermula ketika hujan deras lebih dari dua jam melanda kawasan tersebut.

Dia menjelaskan dua rumah rusak berat akibat tertimpa material longsor tebing setinggi 12 meter. Pemilik yang kala itu berada di dalam rumah berhasil menyelamatkan diri, sebelum material menghantam bangunan.  

Tidak hanya longsor, hujan deras juga menyebabkan delapan kampung lainnya, terendam banjir setinggi 100 Cm. Hingga saat ini, belum ada laporan rumah yang rusak sedang atau berat, hanya ratusan rumah dilaporkan terendam.

"Kami masih melakukan pendataan, petugas dan bantuan logistik, sudah dikirim ke lokasi, petugas dan relawan masih melakukan pendataan terkait berapa banyak rumah dan perkampungan yang terdampak longsor dan banjir di Desa Sukajembar," kata Irfan.

Sementara itu, Kepala Desa Sukajembar Dadang Romdona, menambahkan banjir bandang terjadi akibat meluapnya Sungai Cijembar. Peristiwa ini menyebabkan 25 hektare area pesawahan di delapan kampung seperti Sindang Reret, Sindang Lengo, Babakan Lapang, Cisampih, Buni Jaya, Citamiang Ridogalih dan Kampung Lemah Duhur, terendam banjir. 

"Sebagian besar area pesawahan sudah siap panen, sehingga sebagian besar pemilik mengalami gagal panen dengan kerugian ditaksir lebih dari Rp500 juta. Harapan kami pemerintah daerah dapat memberikan batuan, baik untuk rumah warga yang rusak atau bibit padi untuk petani," ucap Dadang.

Dadang menambahkan air masih mengenangi perkampungan warga dengan ketinggian yang sudah berkurang hingga 50 cm. Namun, sebagian besar warga tetap bertahan di rumahnya masing-masing dengan harapan air segera surut dan tidak terjadi banjir susulan. 



(CIA)

Berita Terkait