Dadali: Pandemi covid-19 masih melanda dunia, namun masih ada orang yang tidak percaya kejamnya penyebaran virus mematikan itu. Bahkan, ada juga pihak yang menyebut pandemi hanya konspirasi. Lantaran demikian, Slank mengajak masyarakat peka terhadap situasi yang sedang terjadi.
"Mungkin banyak juga yang percaya tapi masih cuek. Banyak juga yang karena enggak percaya covid-19 jadi malas ikuti protokol kesehatan, enggak pakai masker," ucap bassist Slank, Ivanka, dalam program Vaksin untuk Indonesia yang tayang di Metro TV.
"Seakan-akan virus ini sudah biasa. Padahal semakin ke sini seharusnya kita semakin hati-hati," tambah gitaris Slank, Abdee Negara.
Sejumlah orang seakan menyepelekan ganasnya covid-19 yang nyatanya bisa dengan cepat menghantam nyawa manusia. Salah satunya, Dea Winnie, yang mengaku bahwa dirinya sempat tidak percaya tentang bahaya covid-19.
"Kalau aku lihat kok lebay banget sih. Padahal mungkin flu biasa begitu. Tapi ketika keluargaku terkena musibah, lalu aku sendiri juga mengalami, bahkan efeknya sampai sekarang ke kesehatanku, jadi aku sedih saja kalau masih ada orang yang enggak percaya sama covid-19," aku Dea Winnie.
Virus corona baru yang setahun ini menyebar ke berbagai wilayah di dunia atau menjadi pandemi, menyerang nyawa keluarga tercinta. Mulai dari kakak Dea yang sedang mengandung, ibunya, hingga sang ayah.
Dea pun hidup dengan diselimuti kesedihan. Ia berjuang penuh dalam mengatasi peristiwa yang telah menimpanya. Pada kesempatan ini, Gitaris Slank, Ridho, menanyakan bagaimana cara Dea sembuh dari covid-19.
"Jelas drop. Jadi memang yang utama itu dari pikiran. Kalau kita cemas, over thinking, itu pasti ngedrop banget. Akhirnya aku mensugesti diriku sendiri untuk 'Oh aku enggak boleh drop, aku masih muda, aku yakin imunku kuat, aku pasti sembuh'. Jadi melakukan hal-hal yang membuat bahagia," ungkapnya.
Dea telah berjuang menghadapi peristiwa tak terduga yang dialaminya setahun belakangan ini. Kini, ia berhasil bangkit dari keterpurukannya. Namun, meskipun dinyatakan sembuh dari penyakit mematikan itu, Dea semakin disiplin menerapkan protokol kesehatan. Sebab, covid-19 sungguh nyata.
"Kalau sedih pasti. Tapi aku yang akhirnya menyibukkan diri seperti kerja, lalu jalan-jalan, tapi tetap yang patuh protokol. Aku enggak pernah ke tempat-tempat yang ramai banget atau padat," tuturnya.
Vaksin untuk Indonesia
Sementara itu, Media Group bersama Slank menggelorakan kampanye sosial bertajuk "Vaksin untuk Indonesia". Kampanye ini adalah upaya untuk bersama-sama bangkit dari pandemi dan memupuk optimisme menuju normal baru dengan terus menjaga kesehatan fisik dan mental.
Vaksin dalam tajuk ini bukan saja berarti "obat" atau "anti-virus". Tetapi, juga upaya untuk menguatkan kembali mental dan spirit kita di tengah kesulitan akibat pandemi.
"Slank dan Media Group bikin gerakan yang bertema 'Vaksin untuk Indonesia'. Berharap lewat musik dan dialog, acara ini bisa menyemangati dampak pandemi yang mengenai kehidupan kita, supaya tetap semangat," terang drummer Slank, Bimo Setiawan Almachzumi alias Bimbim.
"Kita hibur supaya senang, supaya imun kita naik juga. Mengajak masyarakat untuk jangan takut untuk divaksin. Ini salah satu solusi untuk lepas dari pandemi," tambahnya.
Program "Vaksin untuk Indonesia" tayang di Metro TV setiap hari Jumat, pukul 20:05 WIB. Dalam tayangan ini, Slank bukan saja menyuguhkan musik semata, tetapi juga menampilkan perjalanan ke sejumlah tempat dan berinteraksi dengan masyarakat dari berbagai latar belakang sosial. (Sunnaholomi Halakrispen)
(SYI)