Dadali: Hampir seluruh orang di dunia pernah mengenal dan memainkan alat musik. Dilihat dari cara memainkannya, alat musik bisa dikelompokkan menjadi beberapa jenis, di antaranya alat musik gesek, petik, tiup, pukul, dan tekan. Tetapi rasanya ada yang kurang ya?
Terdapat salah satu alat musik asli Jawa Barat yang dimainkannya tidak dengan cara-cara yang telah disebutkan tadi, yakni angklung. Tidak digesek, dipetik, dan juga dipukul. Cara memainkan angklung, yaitu dengan menggoyangkannya.
Dilansir dari Kemdikbud.go.id, angklung merupakan alat musik tradisional Indonesia asli dari Tanah Sunda yang terbuat dari bambu. Kata angklung berasal dari bahasa Sunda ‘angkleung-angkleungan’, yaitu gerakan pemain angklung dan suara ‘klung’ yang dihasilkannya.
Alat musik ini sudah ada sejak zaman Kerajaan Sunda. Sejak abad ke-7, angklung ini telah dimainkan oleh orang Jawa Barat. Orang Eropa yang melakukan perjalanan ke Tanah Sunda, mencatat mereka sering melihat orang setempat memainkan angklung.
Dengan berkembangnya zaman, permainan angklung juga diiringi dengan unsur gerakan dan ibing (tari). Pola-pola gerak tari disesuaikan dengan kebutuhan upacara penghormatan padi, misalnya pada saat mengarak padi ke lumbung, juga ketika mengawali menanam padi di sejumlah tempat di Jawa Barat. Alat musik ini juga seringkali digunakan untuk mengiringi kesenian tradisional, seperti rengkong, dongdang hingga jampana.
Beberapa jenis angklung tradisional sampai saat ini masih lestari di lingkungan masyarakat Sunda di Jawa Barat dan Banten. Di antaranya angklung kanekes, dogdog lojor, gubrag, badeng, dan buncis.
Angklung juga sudah dideklarasikan sebagai warisan budaya dunia milik Indonesia atau disebut The Respresentative List of the Intangible Cultural Heritage of Humanity. Pengakuan ini didapatkan dari United Nations Educational, Scientific, and Cultural Organization (UNESCO) pada 16 Januari 2011.
Pasti kalian sudah pernah kan mainin alat musik asli Jawa Barat ini. Nada khas yang dihasilkan angklung, pasti membuat kalian rindu akan Tanah Sunda! Bagaimana menurut kalian?
(SYI)